10 Pedagang di Pasar Taman Sidoarjo Reaktif COVID-19

Sejumlah pedagang di Pasar Taman Kabupaten Sidoarjo enggan mengikuti tes cepat yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2020, 05:00 WIB
Petugas medis menunjukkan sampel Swab Test Covid-19 di pasar Perumnas Klender, Jakarta, Jumat (29/5/2020). Sebanyak, 50 pedagang pasar menjalani Rapid Test dan Swab Test untuk kedua kalinya yang mana sudah dilakukan sebelumnya ada hasil reaktif lima orang pedagang pasar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 140 orang pedagang yang ada di Pasar Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti tes cepat deteksi virus corona sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan pasar.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, pasar menjadi salah satu tempat bertemunya banyak orang sehingga risiko penularan virus cukup besar, Rabu, 3 Juni 2020.

"Kami memaklumi apabila ada pedagang menolak ikut rapid test. Hal itu wajar karena kemungkinan ada di antara mereka secara psikis takut," kata dia dilansir dari Antara.

Sumardji mengimbau, para pedagang dan masyarakat tidak takut mengikuti tes cepat demi kepentingan bersama dalam memutus pandemi COVID-19.

"Hasilnya, kurang dari sepuluh pedagang yang dinyatakan reaktif, kemudian selanjutnya dilakukan uji swab," katanya.

Ia mengatakan, sejumlah pedagang di Pasar Taman Kabupaten Sidoarjo enggan mengikuti tes cepat yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat.

"Petugas dari TNI dan Polri terpaksa menjemput mereka agar mau mengikuti tes cepat massal," kata Kombes Sumardji.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kampung Tangguh

Petugas Medis mengambil sampel darah warga saat rapid test massal di Kota Tangerang, Banten, Sabtu (30/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal kepada warga Ciledug sebagai salah satu upaya pengendalian transmisi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona, termasuk pembentukan kampung tangguh.

"Kampung Tangguh itu dibentuk sebagai upaya meminimalisasi penyebaran COVID-19 di tingkat paling rendah di tatanan masyarakat," katanya.

Hingga kini, di Kabupaten Sidoarjo tercatat tambahan 19 orang positif terinfeksi virus corona sehingga jumlah totalnya mencapai 702 orang.

"Kami terus mendorong masyarakat supaya membiasakan budaya hidup bersih dengan sering cuci tangan, pakai masker dan juga menjaga jarak minimal satu meter," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya