5 Tips Merawat Mesin Cuci Bukaan Depan agar Tak Jadi Sarang Kuman

Merawat lebih baik daripada memperbaiki mesin cuci yang rusak, apalagi di masa pandemi yang sulit kemana-mana.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Mei 2020, 15:01 WIB
Ilustrasi mesin cuci. (dok. Beko Indonesia/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perangkat rumah tangga penting yang perlu dijaga kebersihannya adalah mesin cuci. Bila diabaikan, bukan hanya berdampak pada kenyamanan pada saat penggunaan, tapi juga bisa terkontaminasi bakteri berbahaya seperti E.coli dan Salmonela.

Selain itu, merawat mesin cuci dengan baik juga berpengaruh pada daya tahan dan kinerja perangkat secara keseluruhan. Dengan begitu, risiko kerusakan bisa diminimalkan. Kalau sudah rusak, bakal merepotkan diri sendiri apalagi saat ini berlaku pembatasan sosial.

"Membersihkan mesin cuci sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam sebulan setelah mesin cuci digunakan dengan kapasitas maksimum. Penting diingat, jika mesin cuci yang digunakan dirawat dengan baik, pakaian yang dicuci pun pastinya akan lebih terjaga kebersihannya," jelas Tyo Sulistyo, Customer Care Manager Beko Indonesia.

Bagaimana cara merawat mesin cuci secara mandiri di rumah? Berikut lima tips yang dibagikan oleh Customer Care Beko Indonesia yang diterima Liputan6.com, Selasa, 5 Mei 2020.

1. Cuci tabung bagian dalam mesin cuci

Setelah mencuci berbagai jenis pakaian kotor, tak jarang virus dan bakteri tertinggal di tabung mesin cuci. Karenanya, kebersihan bagian tabung mesin cuci perlu diperhatikan dengan saksama.

Anda bisa membersihkan tabung dengan mengoperasikan mesin cuci tanpa isi. Set pada kapasitas terendah untuk membersihkan dan membilas tabung hingga seluruh proses selesai.

2. Bersihkan laci detergen dan filter mesin cuci secara teratur

Sisa-sisa detergen kerap tertinggal di laci penyimpanan. Sedangkan bagian filter, acap kali tersumbat oleh serat kain yang menempel. Jika dibiarkan, bakteri dapat berkembang biak dan kinerja mesin cuci pun ikut terhambat.

Untuk membersihkan bagian ini, lepaskan laci tempat penyimpanan detergen dan filter mesin cuci. Kemudian, sikat menggunakan sikat gigi bekas untuk menghilangkan sisa detergen dan serat kain, lalu bilas dan keringkan.

2 dari 4 halaman

3. Pastikan pembuangan air tidak tersumbat

Ilustrasi mesin cuci (iStockphoto)

Menjaga pembuangan air tidak tersumbat berarti membantu mesin cuci agar dapat bekerja secara optimal. Agar tak menyumbat, pastikan Anda selalu memeriksa kantung baju dan celana dan mengeluarkan isinya.

Hilangkan tisu, kapas, dan benda-benda kecil lain yang berpotensi menyumbat saluran pembuangan. Selalu periksa saluran pembuangan air minimal tiga bulan sekali.

4. Jangan Letakkan mesin cuci di tempat yang lembap

Mesin cuci seharusnya tidak diletakkan di tempat lembap, termasuk di kamar mandi. Karena selain dapat merusak komponen mesin cuci sehingga menyebabkan karat, area yang lembap juga menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bakteri serta kuman penyebab penyakit.

3 dari 4 halaman

5. Bersihkan karet pada bagian pintu mesin cuci

Ilustrasi mesin cuci. (dok. Erika Wittlieb/Pixabay)

Karet pada bagian pintu mesin cuci juga harus rutin dilap atau dikeringkan setelah pemakaian mesin cuci. Jika tidak dibersihkan, area ini sangat rentan muncul jamur dan menyebabkan bau tidak sedap.

6. Bersihkan bagian luar mesin cuci

Bagian luar mesin cuci pun harus rajin dibersihkan agar tidak kotor dan berdebu. Perhatikan juga kain yang digunakan. Hindari penggunaan kain basah karena dapat membuat mesin cuci konslet.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya