Peneliti: Krisis Pangan Dampak Pandemi Corona Covid-19 Harus Diwaspadai

Korban pertama krisis pangan di tengah pandemi Corona Covid-19 adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2020, 20:54 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona Covid-19 membawa dampak yang luas bagi kehidupan masyarakat. Tak hanya menyebabkan permasalahan ekonomi, tapi juga berpotensi mengarah pada krisis pangan global.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengaku telah memperingatkan masalah tersebut.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga selalu menyinggung terkait kemungkinan krisis pangan dunia di tengah pandemi Corona Covid-19.

Peneliti Agraria LP3ES Iqra Anugrah menilai, dampak dari pandemi Corona patut diwaspadai bersama. Sebab, kata dia, korban pertamanya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Dari perspektif agraria, dampak pandemi covid-19 ini memang mengkhawatirkan. Krisis pangan akan terjadi, dan yang akan terdampak adalah lapisan-lapisan yang paling rentan dari masyarakat, seperti kelas menengah ke bawah dan kelompok-kelompok minoritas di perkotaan," ujar Iqra melalui keterangan tertulis, Senin (27/4/2020).

Iqra yang juga merupakan peneliti di Pusat Kajian Asia Tenggara Universitas Kyoto Jepang ini mengatakan, langkah mitigasi guna mencegah krisis pangan mutlak dilakukan pemerintah.

"Mencegah alih fungsi lahan sangat penting," ucap dia.

Selain itu, lanjut Iqra, pemerintah juga harus mendorong pembangunan sektor agraria yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, bukan hanya sekedar kebutuhan pasar. Apalagi di tengah pandemi virus Corona Covid-19 seperti saat ini.

"Kemudian juga harus didorong lebih lanjut adalah agenda redistribusi lahan serta penyelesaian konflik-konflik agraria. Terakhir, pemerintah juga perlu mengakomodir pola kepemilikan lahan yang bersifat komunal agar dikelola oleh organisasi dan komunitas rakyat di pedesaan," ucap Iqra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perlunya Koordinasi

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Sealasa (3/3/2020). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau warga waspada terhadap virus corona atau COVID-19 dengan hidup higienis serta menjaga imunitas tubuh. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Iqra juga menyarankan agar pemerintah segera mengawasi dan menghentikan praktik spekulasi lahan yang dilakukan oleh bisnis skala besar.

Karena menurutnya, hal itu cenderung terjadi di tengah masa krisis agar tidak ada alih fungsi lahan besar-besaran.

"Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng komunitas rakyat dalam menghadapi ancaman krisis pangan di tengah pandemi ini," terangnya.

Dia menilai, gotong royong antar elemen sangat penting guna memastikan tidak ada yang kekurangan pangan di masyarakat.

"Pemerintah juga perlu berkoordinasi dengan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh komunitas-komunitas dan organisasi-organisasi rakyat yang telah melakukan upaya untuk menyediakan stok pangan, baik bagi warga desa maupun konsumen di perkotaan," tandas Iqra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya