Layanan Bufet, Mini Bar, dan Room Service Bakal Hilang Selamanya dari Hotel Akibat Corona Covid-19?

Saat ini, banyak hotel di dunia mencari cara melayani tamu yang beradaptasi dengan kondisi pandemi corona Covid-19.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 23 Apr 2020, 12:02 WIB
Ilustrasi buffet hotel. (dok. Naim Benjelloun/Pexels/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona nyaris mengubah segala hal normal sekarang ini menjadi sesuatu yang baru. Begitu pula dengan sederet layanan yang biasa ada di hotel, termasuk mini bar, bufet, dan room service

Sejumlah resor di dunia mencari berbagai cara untuk membuat tamu betah meski pesanan kamar masih rendah. Rudy Tauscher, General Manager Four Seasons di New York, mengatakan pada NBC bahwa mereka kini mencoba norma baru di dunia perhotelan.

Hotel mencoba untuk mengurangi kontak sosial, sesuatu yang sebelumnya kerap dibanggakan oleh industri perhotelan. Untuk itu, kata Rudy, pihaknya menghilangkan minibars, gantungan baju ekstra, linen ekstra, bahkan bantal ekstra.

"Kami menghilangkan bantal ekstra sehingga hanya ada empat per ruangan yang sebelumnya ada enam," kata Rudy, dikutip dari The Sun, Kamis (23/4/2020).

Ia memprediksi kebijakan itu akan bertahan meski pandemi corona COVID-19 sudah usai. 

"Aku pikir aman mengatakan bahwa bufet sarapan, meja komunal dan semacamnya yang telah menjadi tradisi di banyak hotel akan menghilang, untuk berapa lamanya, tak tahu," ucap Rudy. 

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Asosiasi Perhotelan Turki Muberra Eresin. Ia mengatakan bila sebelumnya tamu memiliki pilihan layanan bufet, opsi tersebut tak akan lagi tersedia.

Ia mengatakan kepada media lokal, "Sangat sulit untuk memprediksi aplikasi mana yang akan berubah karena epidemi corona, dan perubahan mana yang akan menjadi permanen pada tahap ini, tapi aku pikir bufet tidak akan lagi disukai."

2 dari 3 halaman

Lebih Rumit

Ilustrasi hotel. (iStockphoto)

Hotel-hotel di Spanyol juga mencari sistem operasi untuk mendatangkan kembali para tamu. Ruang bersama didesain ulang agar tercipta jarak yang cukup aman bagi para pengunjung.

Managing Director VP Chain, Javier Perez Jimenez menjelaskan bagaimana hal itu bisa bekerja demi menjamin bahwa jaringan hotelnya sebagai yang teraman di Spanyol. Para tamu yang memasuki hotel akan menghadapi proses yang lebih sulit, termasuk pemeriksaan suhu, peralatan sambutan berbentuk peralatan APD, dan keranjang piknik sebagai pengganti sarapan prasmanan.

Sebelumnya, hotel telah mengaplikasikan cara untuk mengurangi kontak dengan memperkenalkan sistem tanpa kunci, yakni tamu menggunakan ponsel sebagai pengganti kunci.

Hotel-hotel juga meningkatkan metode pembersihan fasilitas-fasilitas umum, seperti gym dan kolam renang. Kamar-kamar kini juga didisinfeksi karena bisa menjadi sarang kuman.

Hal lain yang berubah adalah kebutuhan untuk mendapatkan sertifikat bebas COVID untuk membuktikan bahwa para tamu dan hotel aman dari virus tersebut. Turki dan Yunani telah menerapkan kebijakan tersebut, yakni meminta dokumen imunitas kepada turis asing sebelum bisa masuk ke negara mereka.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya