Top 3: Polusi Udara Sejumlah Negara Turun Saat Pandemi Corona COVID-19 Terpopuler

Berita terpopuler kanal Global Liputan6.com hari ini membahas polusi udara di sejumlah negara yang turun pada masa pandemi Virus Corona COVID-19..

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Apr 2020, 09:36 WIB
Petugas medis dan paramedis dari Kuba berpose setibanya di bandara Malpensa di Milan, Italia, Minggu (22/3/2020). Sebanyak 53 orang dokter dan perawat menjadi kontingen bantuan medis pertama Kuba untuk membantu mengendalikan pandemi virus Corona di kota kecil Crema, Lombardy. (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta- Berita terpopuler kanal Global Liputan6.com hari ini membahas polusi udara yang turun di sejumlah negara, dan kondisi udara di Indonesia saat pandemi Virus Corona COVID-19. 

Polusi udara yang turun itu menjadi berita terpopuler kanal Global Liputan6.com hari ini, yang dilaporkan juga terjadi di negara - negara diantaranya China, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa. 

Selain itu, berita yang menarik perhatian pembaca lainnya adalah WHO yang memprediksi jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di Malaysia akan memuncak pada pertengahan April. 

Jumlah pasien yang sakit kritis di Malaysia diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam minggu depan, namun proyeksi WHO dapat berubah, menurut Kepala Misi dan Perwakilan WHO untuk Malaysia, Brunei dan Singapura, Ying-Ru Lo.

Berita populer lainnya menyorot tentang para tunawisma di India yang mengalami kesulitan di tengah lockdown karena Virus Corona COVID-19. 

Dalam berita itu, para tunawisma di India kesulitan menerapkan pembatasan jarak fisik yang dianjurkan sejauh dua meter antarmanusia, saat mengantre untuk makanan yang dibagikan para relawan.  

Berikut selengkapnya dalam Top 3 Global Liputan6.com pada Jumat, (3/4/2020):

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

1. HEADLINE: Polusi Udara Sejumlah Negara Turun Saat Pandemi Corona, Bagaimana Indonesia?

Ilustrasi polusi udara di kota Beijing (AP/NG Han Guan)

COVID-19 bukan hanya soal sakit dan kematian. Di balik itu, dari Venesia hingga Beijing, Los Angeles sampai Bangalore, pandemi Virus Corona jenis baru telah melahirkan langit biru dan air jernih.  

Membaiknya kualitas udara dan lingkungan global, merupakan dampak tak terduga dari melemahnya ekonomi akibat pandemi Virus Corona COVID-19. Virus ini telah mendorong roda ekonomi global hingga hampir berhenti ketika pandemi melanda dunia.

Banyaknya pabrik-pabrik tutup dan mobil-mobil yang terparkir di garasi, membuat polusi udara mereda di sejumlah kota dunia. Seperti di Ibu Kota China, Beijing, yang dikenal karena tingkat polusi beracun yang mencekik paru-paru, memiliki pemandangan langit cerah yang tidak biasa karena pabrik-pabrik di kawasan itu menghentikan produksinya.

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. WHO Prediksi Pertengahan April Jadi Puncak Corona COVID-19 di Malaysia

Sebuah kolam publik ditutup karena kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/3/2020). Malaysia memberlakukan lockdown nasional dimulai pada 18 Maret hingga 31 Maret 2020. (Syaiful REDZUAN/AFP)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di Malaysia akan memuncak pada pertengahan April. Prediksi itu berdasarkan kurva infeksi yang mulai rata. 

Kepala Misi dan Perwakilan WHO untuk Malaysia, Brunei dan Singapura, Ying-Ru Lo mengatakan, "Berdasarkan data yang tersedia, Kantor Negara WHO memproyeksikan bahwa Malaysia akan melihat puncak dalam kasus-kasus yang dirawat di rumah sakit pada pertengahan April," seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis, (2/4/2020). 

Malaysia dilaporkan memiliki 2.908 kasus yang dikonfirmasi, yang merupakan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Dengan adanya hal itu, pembatasan perjalanan dan pergerakan untuk menahan penyebaran virus telah diberlakukan.

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Ratusan Tunawisma India Telantar Akibat Lockdown Corona COVID-19

Buruh migran India menunggu bus untuk mengangkut mereka menuju kampung halaman setelah pemberlakukan lockdown di New Delhi, Sabtu (28/3/2020). Arus eksodus massal ini terjadi beberapa jam setelah otoritas setempat mengumumkan menyediakan ratusan bus bagi yang ingin meninggalkan Delhi. (AP Photo)

Pemerintah India menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown dalam memerangi Virus Corona COVID-19. Ratusan orang yang tak memiliki tempat tinggal atau tunawisma pun telantar.

Sepanjang pekan ini, para tunawisma mengantre makanan yang dibagikan para relawan. Mereka tidak bisa menerapkan pembatasan jarak fisik yang dianjurkan sejauh dua meter antarmanusia, tidak pula terdapat cairan pencuci tangan atau bak cuci tangan, dan hanya segelintir dari orang-orang itu yang mengenakan masker untuk mencegah Virus Corona COVID-19.

Saya membutuhkan makanan. Kalau saya berdiri agak jauh dalam antrean, orang lain mungkin bisa datang untuk menyelak," kata Shiv Kumar, salah seorang yang mengantre.

Baca selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya