Menanti Kemilau Pagi Danau Perintis yang Legendaris di Bonebol

Danau Perintis namanya, meski hanya berukuran kecil dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), namun danau ini selalu jadi primadona.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 13 Mar 2020, 06:00 WIB
Danau Perintis namanya, meski hanya berukuran kecil dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), namun danau ini selalu jadi primadona traveler. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Danau Perintis namanya, meski hanya berukuran kecil dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), namun danau ini selalu jadi primadona pilihan wisatawan yang ingin menikmati ketenangan dan keindahan alam.

Apalagi banyak pepohonan rindang yang mengelilingi danau itu, sehingga menambah sejuk suasana sekitar, bahkan saat di siang hari. Tak hanya itu, kicauan burung makin menambah suasana syahdu saat pengunjung berada di sekitar danau. 

Danau berukuran luas sekitar 20 hektare ini juga menjadi tempat pelepas lelah para pekerja, mengingat lokasinya yang berada di dekat perkantoran.

Taufik, salah satu pengunjung mengakui keindahan Danau Perintis. Baginya danau tersebut sangat cocok untuk sekadar menjadi tempat bercengkerama apalagi lokasinya yang mudah dijangkau. Apalagi tiap Rabu dan Sabtu, pihak pengelola membuka lahan kemping bagi siapa pun yang ingin bermalam di sekitar danau ini.

"Setiap hari sabtu kami biasanya menginap di pinggiran danau, buka tenda. Sebab matahari pagi yang menyinari air danau itulah yang kami nantikan," katanya kepada Liputan6.com.

Selain indah, Danau Perintis juga punya cerita sejarah yang panjang dan lekat hubungannya dengan masyarakat Kabupaten Bone Bolango. Menurut catatan Pemda Bonebol, Danau Perintis sudah ada sejak zaman purbakala. Dan telah menjadi 'kantong air' sebagai sumber pengairan lahan pertanian setempat, bahkan sampai saat ini.

Wakil Bupati Bone Bolango Kilat Wartabone mengatakan, nama 'Perintis' merupakan singkatan dari "Perbaikan Ekonomi Rakyat Indonesia Timur".

"Semua masyarakat Kabupaten Bone Bolango dapat dengan mudah menghafal arti atau kepanjangan dari Danau Perintis ini," ujar Kilat Wartabone cucu Pejuang Kemerdekaan Nani Wartabone.

Menurut Kilat, upaya mempromosikan destinasi harus dibarengi dengan pengetahuan tentang sejarah tempat tersebut. Sehingga masyarakat tidak hanya sekadar menikmati keindahan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan sejarah.

"Masyakarakat harus tahu. Dinas pariwisata apalagi, penting untuk diketahui karena jangan sampai kita mempromosikan begitu ditanya kenapa namanya Perintis, kita tidak tahu," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya