Matthijs de Ligt: Chiellini Bilang Saya Harus Banyak Pakai Kepala di Juventus

Bek muda Juventus ini mengaku mendapatkan begitu banyak saran dari seniornya seperti Giorgio Chiellini. Salah satunya agar dia bisa banyak memakai kepala.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 21 Jan 2020, 17:50 WIB
Para pemain Juventus merayakan gol yang dicetak oleh Matthijs de Ligt ke gawang Torino pada laga Serie A Italia di Stadion Olimpico, Turin, Sabtu (2/11). Torino kalah 0-1 dari Juventus. (AFP/Marco Bertorello)

Jakarta Bek Juventus Matthijs de Ligt mengaku banyak belajar dan mendengar saran dari Giorgio Chiellini. Bek senior Juventus itu memberi saran kepada dirinya agar 'menggunakan kepalanya' alias bertindak dengan lebih rasional dan logis saat bermain di atas lapangan.

De Ligt adalah bek muda terbaik di dunia saat ini. Namun, status itu tak bisa membuatnya langsung mendapat jaminan tempat di skuat utama Juventus.

De Ligt pun sempat jadi pemain cadangan saja dan bisa sering bermain karena Chiellini mengalami cedera. Namun, posisinya juga sempat digusur oleh Merih Demiral.

Nasib sial dialami oleh Demiral karena ia mengalami cedera lutut parah dan harus absen lama. de Ligt pun akhirnya kembali ke tim utama Bianconeri.

Matthijs De Ligt mengatakan saat ini memang bermain terlalu impulsif. Bek berusia 20 ini pun menegaskan perlu menghilangkan hal tersebut.

Untungnya, dua seniornya, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci, memberikan bantuan. De Ligt mengaku dari keduanya ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.

“Chiellini adalah bek yang sangat berpengalaman dan tahu cara bermain. Saya masih muda, dan saya sedikit impulsif," ucapnya kepada Tuttomercatoweb.

"Saya ingin memenangkan setiap pertempuran, tapi kadang-kadang lebih baik bermain dengan 'kepala' dan itulah yang saya pelajari darinya. Saya juga belajar banyak dari Bonucci. Keduanya memiliki banyak pengalaman dan saya berusaha untuk meningkatkan permainan saya," seru bek Juventus itu.

 

Video

2 dari 2 halaman

Berbeda Level

Matthijs de Ligt sebelumnya bermain bersama Ajax Amsterdam di Belanda. Setelah pindah ke Juventus, ia mengatakan bahwa kompetisi Eredivisie bisa dibilang beda level dengan kompetisi Serie A.

"Jelas ada perbedaan antara Eredivise dan Serie A, terutama dalam hal tim-tim yang lebih kecil," seru De Ligt.

“Di Belanda tim-tim yang berada di posisi empat besar sangat bagus, tapi saya pikir tim-tim di sini jauh lebih baik daripada di Belanda. Setiap pertandingan adalah ujian bagi kami,” terangnya.

Sumber: Tuttomercatoweb

Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 21/1/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya