BPS: Ekspor Indonesia Sepanjang 2019 Tercatat USD 167,53 Miliar

Untuk Desember 2019, ekspor Indonesia mencapai USD 14,47 miliar mengalami kenaikan sebesar 3,77 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2020, 12:17 WIB
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Perlambatan ekonomi negara-negara tujuan ekspor, perang dagang, dan harga komoditas yang masih fluktuatif menyebabkan merosotnya nilai ekspor Indonesia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia sepanjang 2019 sebesar USD 167,53 miliar. Angka tersebut turun tajam sebesar 6,94 persen dibanding pencapaian tahun lalu sebesar USD 180,01 miliar.

"Secara kumulatif total ekspor sebesar USD 167,53 miliar. Turun tajam sebesar 6,94 persen dibanding tahun lalu sebesar USD 180,01 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/1).

Suhariyanto melanjutkan, untuk Desember 2019, ekspor Indonesia mencapai USD 14,47 miliar mengalami kenaikan sebesar 3,77 persen apabila dibandingkan dengan November 2019. Non migas menyumbang sebesar USD 13,31 miliar dan migas menyumbang USD 1,16 miliar.

"Harga minyak mentah di Indonesia pada November 2019 harganya USD 63,26 per barel. Dan Desember naik harganya USD 67,18 per barel. Jadi ada kenaikan harga minyak. Yang perlu diantisipasi dengan adanya konflik geopolitik AS-Iran," jelasnya.

Menurut sektor ekspor Indonesia di Desember masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar USD 10,86 miliar. Kemudian disusul oleh sektor pertambangan sebesar USD 2,08 miliar dan pertanian sebesar USD 0,37 miliar.

"Komoditas pertanian yang membuat ekspor meningkat dibandingkan November 2019 itu ada benerapa komoditas yang baik yaitu buah buahan, sarang burung, hasil hutan kayu dan biji kapas," jelasnya.

"Komoditas industri pengolahan yang naik yaitu komoditas minyak kelapa sawit, Lalu pakaian jadi. Sektor pertambangan secara month to month naik, tetapi secara year on year turun. Apa yang meningkat adalah biji tembaga, biji logam lainnya," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Ekspor Indonesia di Desember 2019 Naik 3,77 Persen

Persiapan keberangkatan kapal besar (Direct Call) pembawa kontainer yang membawa ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kenaikan ekspor Indonesia pada bulan Desember sebesar 3,77 persen atau naik USD 1,16 miliar dibanding bulan November 2019. Sedangkan secara Year on Year (YoY), angka ekspor tercatat naik sebesar 1,28 persen.

Dengan demikian, total nilai ekspor Indonesia hingga Desember 2019 berjumlah USD 14,47 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan, ekspor sektor migas dan pertanian mengalami tren yang cukup signifikan.

"Ekspor migas mengalami penurunan 31,93 persen YoY, sebaliknya non migas naik 5,78 persen. Di pertanian, ekspor naik 24,35 persen," ujar Suhariyanto di kantornya, Rabu (15/1/2020).

Lebih lanjut, kontribusi ekspor Indonesia masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar USD 10,86 miliar, meningkat 6,85 persen YoY.

Kemudian dari sektor pertambangan sebesar USD 2,08 miliar, turun 1,91 persen YoY lalu sektor migas sebesar USD 1,16 miliar, turun 31,93 persen YoY.

3 dari 3 halaman

Sektor Pertanian

Para petani memetik stroberi di sebuah kebun, Beit Lahyia, Jalur Gaza, Selasa (3/12/2019). Sejak beberapa tahun lalu petani Gaza sudah bisa mengekspor stroberi mereka ke Eropa. (AP Photo/Hatem Moussa)

Terakhir, sektor pertanian menyumbang USD 370 juta atau naik sebesar 24,35 persen YoY.

Secara struktural, ekspor non migas menyumbang porsi paling banyak sebesar 91,97 persen, diikuti sektor industri sebesar 75,04 persen, tambang 14,38 persen, migas 8,03 persen dan pertanian 2,55 persen. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya