Jaksa Penuntut Umum Tolak Eksepsi Kriss Hatta

Menurut JPU, dakwaan atas kasus penganiayaan Kriss Hatta telah sesuai dengan hasil Berita Acara Perkara (BAP).

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 16 Okt 2019, 19:40 WIB
Menurut JPU, dakwaan atas kasus penganiayaan Kriss Hatta telah sesuai dengan hasil Berita Acara Perkara (BAP). [foto: instagram.com/krisshatta07]

Liputan6.com, Jakarta - Karena keberatan dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kriss Hatta pun mengajukan eksepsi. Namun sayangnya, eksepsi tersebut ditolak oleh JPU dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019).

Menurut JPU, dakwaan atas kasus penganiayaan Kriss Hatta telah sesuai dengan hasil Berita Acara Perkara (BAP). Tidak ada penyimpangan di dalamnya.

"Eksepsi atau keberatan penasihat hukum terdakwa, Krisdian Topo Khuhatta alias Kriss Hatta tidak cukup beralasan. Oleh karenanya eksepsi tersebut harus dikesampingkan dan harus ditolak," ucap JPU Indra Jaya, dalam persidangan.

Indra Jaya juga menyebut bahwa surat dakwaan telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHP. Untuk itu, pemeriksaan materi pokok perkara pidana akan dilanjutkan sesuai dakwaan.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 3 halaman

Terima Putusan

Kriss Hatta (Nurwahyunan/bintang.com)

Kriss Hatta juga tampak menerima keputusan JPU meski harapannya eksepsi dikabulkan. "Saya juga lagi enggak mood ngomong, lagi lemas. Esepsi ditolak juga sudah biasa," papar Kriss usai sidang.

 

3 dari 3 halaman

Dakwaan JPU Kabur

Pemain sinetron Kriss Hatta (kiri) berbincang dengan penasihat hukumnya saat menjalani sidang perdana kasus dugaan penganiayaan di PN Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019). Kriss Hatta ditangkap polisi di kawasan Jakarta Selatan pada 24 Juli 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, dalam eksepsi Senin (14/10/2019) lalu, pengacara Kriss Hatta, Denny Lubis menyatakan bahwa dakwaan JPU tidak memenuhi syarat formil mengenai penanggalan peristiwa tindak pidana.

JPU juga tidak menyebut identitas pelaku yang menyebabkan peristiwa penganiayaan antara Kriss Hatta dan Antony Hillenaar terjadi. Hal ini membuat pihak Kriss Hatta menilai bahwa dakwaan JPU kabur.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya