Liputan6.com, Jakarta - Terdapat beberapa jenis dan merek bahan banyak minyak (BBM) yang beredar di Indonesia. Perbedaan untuk setiap jenis BBM yang ditawarkan ialah kandungan oktan atau research octane number (RON).
Umumnya, BBM yang dijual saat ini memiliki kandungan oktan 88, 90, 92 dan 95. Pilihan tersebut kadang membuat pemilik kendaraan sering kali melakukan pergantiaan BBM dengan beragam alasan, bahkan beberapa memilih untuk mencampurnya.
Baca Juga
Advertisement
Lalu apa efek yang ditimbulkan saat motor sering melakukan pergantian dan mencampur BBM?
Menanggapi hal tersebut, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Motora (DAM), distributor sepeda motor Honda Jawa Barat, Ade Rohman menegaskan dampak negatif bisa saja timbul pada motor.
"Dianjurkan untuk tidak melakukan tindakan mencampur bahan dan sebaiknya gunakan lah jenis bahan bakar yang sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pihak pabrikan," kata Ade kepada Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Sering Melakukan Pergantian BBM
Apabila pemilik sering melakukan pergantian BBM bisa menyebabkan kerak pada ruang bakar motor sehingga performa motor tak lagi maksimal.
"Jika sering gonta-ganti BBM akan menyebabkan kerak pada ruang bakar dan hal ini akan membuat performa mesin akan menurun karena kerak akan membuat performa mesin jadi tidak baik. Kompresi akan menurun karena kerak mengganjal lubang katup yang seharusnya tertutup rapat," ujar Ade.
Advertisement