Sandiaga: Kami Kekurangan Dana Bayar Saksi di TPS

Sandiaga juga mengimbau agar para relawan menunggu di TPS hingga penghitungan suara selesai dilakukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2019, 21:53 WIB
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengakui kubunya kekurangan dana untuk membiayai saksi saat penghitungan suara di TPS pada 17 April 2019 nanti.

Karena itu, dia mengimbau agar para pendukung Prabowo-Sandi secara sukarela menjadi saksi saat penghitungan suara.

Sandiaga juga mengimbau agar para relawan menunggu di TPS hingga penghitungan suara selesai dilakukan. 

"Saya sudah mengimbau kepada relawan untuk menjadi saksi, karena kita kekurangan dana untuk membiayai saksi. Jadi semua harus jadi saksi," kata Sandiaga usai menghadiri silaturahmi warga Bugis-Makassar di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2019).

Selain menunggu TPS, Sandiaga juga mengimbau kepada relawannya, khususnya emak-emak menyiapkan dan membawa makanan lebih ke TPS. Karena diperkirakan penghitungan suara akan berlangsung sampai sore bahkan malam hari.

"Per TPS, emak-emak mengorganisasi 15 emak-emak untuk membawa makanan," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tanggapi Hasil Survei

Sandiaga juga menanggapi hasil riset dari sejumlah lembaga survei terkait elektabilitasnya dan Prabwo Subianto jelang hari pencoblosan.

Sandiaga berpendapat, hasil survei tersebut sama dengan survei pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2016 lalu.

"Ini kayak dejavu. Ini kayak rekaman ulang. Semua bilang ada turbulensi, akan ada migrasi dan ini last minute dengan sentimen yang positif. Momentum yang terbangun dan InshaAllah kami akan memuncaki dan menghadirkan realisasi harapan masyarakat untuk perubahan," pungkasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya