Siasat Gennaro Gattuso dan Dua Wajah AC Milan

AC Milan bisa dibilang monster gol, tetapi mereka tidak memiliki pertahanan baik.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 01 Nov 2018, 17:15 WIB
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, menyebut penampilan buruk Hakan Calhanoglu jadi salah satu penyebab kekalahan 1-3 atas Juventus. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta Kejelian seorang pelatih menentukan formasi bisa menentukan keberhasilan tim. Skema yang dibuat sang manajer tentunya ditentukan dengan berbagai alasan dan pertimbangan.

Apa yang dilakukan pelatih AC Milan Gennaro Gattuso adalah salah satu contohnya. Pria asal Italia ini merubah formasi timnya di tengah jalan. Menariknya, perubahan ini dilakukan karena terdesak situasi.

Gattuso membuat perubahan taktik karena 'terpaksa'. Pasalnya, ada sejumlah pemain AC Milan yang cedera dan dia pun harus membuat perubahan formasi. Tapi, hasilnya cukup baik.

Bukti nyatanya AC Milan berhasil memetik kemenangan atas Sampdoria di San Siro pada giornata ke-10 Serie A. Dan, pada laga tersebut, AC Milan tampil dengan cara bermain yang berbeda.

Gattuso awalnya saat menangani AC Milan selalu memakai formasi ofensif 4-3-3. Sayangnya dengan formasi itu, ia tak bisa membuat Rossoneri meraih kemenangan secara konsisten.

Contohnya dalam empat pertandingan terakhirnya. Saat itu Milan menang lawan Chievo. Namun, setelah itu mereka dikalahkan secara beruntun oleh Inter Milan di ajang Serie A dan Real Betis di Liga Europa.

Teranyar, dengan memakai formasi itu lagi, AC Milan menang atas Genoa. “Kami memulai dengan 4-3-3, tetapi selalu tahu itu adalah sisi yang menawarkan banyak alternatif dan variasi," katanya.

2 dari 3 halaman

Monster Gol

Gelandang AC Milan, Suso menggiring bola saat bertanding melawan Napoli pada lanjutan Liga Serie A Italia di San Paolo Stadium, Naples (25/8). Napoli menang tipis atas Milan 3-2. (Cesare Abbate/ANSA via AP)

Sayangnya, pergantian taktik ini masih belum bisa merubah persoalan lama AC Milan. Musim ini Rossoneri terbilang produktif dalam urusan mencetak gol. Namun, mereka rapuh dalam pertahanan.

Saking geramnya Gattuso menyebut timnya mempunyai dua wajah. Hasil imbang tatkala menjamu Atalanta dan kemenangan penting atas Sampdoria

"Tim ini punya dua wajah. Kami memainkan babak pertama dengan luar biasa, tetapi kesulitan setengah mati di setengah jam akhir laga. Ini sudah terjadi berulang kali dan kami betul-betul kesulitan tampil konsisten selama 90 menit," ungkap Gattuso, seperti dikutip Sky Sport Italia, mengomentari hasil laga lawan Atalanta.

Kemampuan AC Milan mencetak gol memang masih disertai pertahanan yang benar-benar buruk. Ditambah 2 gol dari laga kontra Sampdoria, berarti AC Milan sudah kebobolan 13 gol dalam 9 pertandingan. Jumlah kebobolan 13 gol adalah yang paling buruk di antara 7 tim teratas klasemen.

3 dari 3 halaman

Batal Dipecat

Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso berteriak usai pertandingan mlewan Genoa pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadion Luigi Ferraris di Genoa, (11/3). Milan menang 1-0 atas Genoa. (Simone Arveda/ANSA via AP)

Tren positif yang ditunjukkan AC Milan akhir-akhir seakan menyelamatkan karier Gattuso. Sebelumnya, masa depan Gattuso sebagai pelatih memang sempat menjadi rumor panas di Serie A. Hal ini tidak lepas dari hasil buruk yang diraih Rossoneri.

Mulanya, kondisi ini terjadi setelah kekalahan di laga derby melawan Inter Milan. Kekalahan ini menjadi pukulan telak karena terjadi saat AC Milan bermain di San Siro. Usai dua kekalahan tersebut, rumor beredar jika Gattuso bakal dipecat.

Namun, kondisi mulai mereda setelah AC Milan menang 3-2 atas Sampdoria. Leonardo pun menegaskan tidak pernah ada keraguan pada kinerja Gattuso.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya