Begini Rahasia Memperpanjang Umur dan Jarak Tempuh Mobil Kesayangan

Bagaimana memperpanjang umur mobil hingga 482.803 km? Berikut triknya.

oleh Yurike Budiman diperbarui 17 Jun 2018, 07:10 WIB
Memperpanjang umur mobil dan jarak tempuh (auto.howstuffworks)

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda percaya diri untuk mengendarai mobil berjam-jam lamanya, mobil Anda belum tentu bisa melakukan hal yang sama. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika mobil Anda ingin memiliki umur yang panjang.

Dilansir autohowstuffworks, Sabtu (16/6/2018), mengganti ban dan cairan kendaraan Anda bisa jadi akan menambah performa dari waktu ke waktu, tapi apakah itu bisa menambah jarak tempuh mobil sejauh 482.803 kilometer?

Untuk diketahui, jarak tempuh itu sendiri bukanlah satu-satunya indikator umur panjang sebuah mobil. Seseorang dapat mengendarai 48.000 km setahun (rata-rata 24.000 km) dan menghabiskan jaraknya dengan sangat cepat, tetapi seseorang yang menyetir sangat sedikit akan tetap melihat usia mobil mereka ketika interior memudar dan bagian-bagian karet mulai mengering. Belum lagi ada bagian-bagian tertentu yang harus diganti seiring waktu.

Dengan capaian jarak tempuh 24.000 km atau 10 tahun, kendaraan mungkin akan membutuhkan radiator baru, alternator, shock, dan banyak lagi.

David Soloman, ahli mekanik dan editor MotorWatch, berpendapat ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memperpanjang umur kendaraan dan jarak tempuhnya.

Pertama, bukan perkara mobilnya, tapi Anda sebagai pengemudi. Hindari untuk melakukan pengereman mendadak dan juga akselerasi berat. Menginjak pedal gas saat mesin dingin menjadi alasan utama kegagalan mesin.

Selain itu, jangan menyalakan AC jika Anda baru menghidupkan mesin. Baiknya, Anda menggunakan AC atau defroster kaca depan setidaknya sebulan sekali, tidak peduli cuaca apapun. Hal ini untuk menjaga oli bersirkulasi melalui sistem pemanasan dan pendinginan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

selanjutnyS

Kedua, jika Anda mengisi bahan bakar dengan kandungan oktan tinggi, tetapi mesin kendaraan Anda dirancang untuk reguler, Anda hanya membuang-buang uang karena hal itu bisa menyebabkan penumpukan karbon di ruang bakar. 

Terkait bensin, jangan sampai Anda membiarkan jumlahnya turun di bawah seperempat tangki. Jika ini terjadi, dapat menyebabkan kondensasi dan merusak pompa bahan bakar.

Tak hanya itu, memaksimalkan bahan bakar Anda dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Anda akan merusak tabung emisi yang menguap, dan dapat menyebabkan indikator "check engine" menyala.

Jika Anda benar-benar ingin membuat kendaraan Anda bertahan lama, lakukanlah perawatan rutin dan gantikan komponen sebelum rusak atau gagal beroperasi.

Untuk tujuan ini, ada baiknya untuk mengganti ban setiap 12.070 km, memakai aki yang diuji setiap tahun, dan mengganti minyak dan cairan lainnya sesuai dengan buku manual pemilik.

Pada beberapa kendaraan, bobot ekstra bahkan juga dapat mempengaruhi pengapian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya