Raja Spanyol Kunjungi AS Pekan Depan

Raja akan ditemani Menteri Luar Negeri baru Spanyol Josep Borrell saat berkunjung ke Amerika Serikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2018, 14:00 WIB
Raja dan Ratu Spanyol. (AP)

Liputan6.com, Washington, D.C - Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia akan berkunjung ke Amerika dan bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih pekan depan. Demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Spanyol pada Kamis 7 Juni 2018.

Seperti dikutip dari VOA News, Jumat (8/6/2018), keluarga kerajaan itu juga akan ke New Orleans dan San Antonio dalam lawatan enam hari. Mulai dari 14 Juni.

Kedua kota itu akan merayakan hari jadi ke-300 tahun ini, sekaligus menjadi bukti sejarah penting hubungan yang dalam dan dekat antara Spanyol dan Amerika.

Raja dan ratu Spanyol akan bertemu Trump dan istrinya Melania pada 19 Juni, hari terakhir lawatan mereka.

Selama lawatan, raja akan ditemani Menteri Luar Negeri baru Spanyol Josep Borrell, mantan presiden parlemen Eropa.

Sebelumnya, pasangan kerajaan itu pernah bertemu mantan Presiden Amerika Barack Obama dan istrinya Michelle di Gedung Putih tahun 2015.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kedatangan PM Jepang

PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Sebelumnya, tamu kenegaraan Amerika Serikat adalah PM Jepang Shinzo Abe. Ia bertemu Donald Trump di Gedung Putih guna membahas KTT Korea Utara - AS di Singapura yang akan digelar pada 12 Juni mendatang.

Lebih lanjut, Abe juga mengatakan, "Jika Korea Utara berniat mengambil langkah yang benar, maka mereka akan memiliki masa depan yang cerah."

Pada 2002, Korea Utara mengaku menculik 13 warga Jepang dalam kurun tahun 1970 sampai 1980-an. Delapan di antaranya diakui oleh Korut telah tewas. Lima di antaranya diklaim telah kembali ke Jepang.

Penculikan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelatihan mata-mata Korea Utara.

Di sisi lain, Tokyo menduga bahwa ratusan lainnya mungkin juga telah diculik oleh rezim itu.

Sementara itu, sebuah laporan PBB mengenai Korea Utara yang rilis pada 2014 menyatakan, "Kemungkinan besar setidaknya 100 warga negara Jepang telah diculik oleh Pyongyang."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya