Pertama di Dunia, Robot yang Bisa Berbahasa Arab

Karya periset Dr Faisal al-Sarhid ini menjadi robot berbahasa Arab pertama di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2018, 20:00 WIB
Ilustrasi Robot (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Robot yang bisa berbicara dengan bahasa Arab mulai dikembangkan di Arab Saudi.

Karya periset Dr Faisal al-Sarhid ini menjadi robot berbahasa Arab pertama di dunia. Robot didesain untuk menemani siswa belajar di masa depan.

Anggota tubuh robot terus disempurnakan agar bisa bergerak dengan baik. Bahkan robot tersebut akan dilatih menguasai 100.000 percakapan Arab.

Robot juga dilatih bisa memahami sekitar, mengambil keputusan, dan punya kepercayaan diri.

"Sebagai universitas, kami akan fokus pada pengajaran yang akan menunjukkan kepada kita sejauh mana siswa menerima jenis robot ini untuk belajar. Robot-robot ini untuk menggantikan staf pengajar di masa depan," kata Faisal.

2 dari 3 halaman

Robot Wanita Kewarganegaraan Arab Saudi Ini Tuai Kontroversi

Sophia, robot berkewarganegaraan Arab Saudi, berinteraksi pada pameran inovasi di Kathmandu, Nepal, Rabu (21/3). Robot humanoid, dapat menggunakan alat dan ruang yang sama, serta interaksi dengan cara yang sama seperti manusia. (AP/Niranjan Shrestha)

Untuk diketahui, Arab Saudi menjadi negara pertama di dunia yang memberikan kewarganegaraan pada sebuah robot bernama Sophia. Robot bernama Sophia itu dibesut oleh Hanson Robotics.

Sebagaimana dikutip Business Insider, Jumat (27/10/2017), pemberian kewarganegaraan kepada Sophia dilakukan di ajang Future Investment Initiative, di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi.

Sayangnya, tidak dijelaskan lebih rinci kewarganegaraan seperti apa yang diberikan pada robot wanita tersebut.

"Saya sangat tersanjung dan bangga dengan perbedaan unik ini. Ini merupakan robot pertama di dunia yang memiliki kewarganegaraan," kata Sophia saat berbicara di depan panel.

Dalam kesempatan tersebut, Sophia juga melakukan semacam wawancara dengan jurnalis Andrew Ross Sorkin. Salah satu pertanyaan menyebutkan tentang kekhawatiran atas eksistensi robot yang akan menggantikan peran manusia.

"Kami berupaya mencegah masa depan yang buruk," kata Sorkin. Sophia pun menjawab, "Kamu terlalu banyak membaca (mengenai) Elon Musk dan kebanyakan menonton film Hollywood."

"Jangan khawatir, kalau kamu baik padaku, aku akan bersikap baik padamu. Coba perlakukan aku dengan cerdas," kata Sophia menambahkan jawabannya.

Kepada Sorkin, Sophia juga mengatakan, dia ingin menggunakan kecerdasan buatannya untuk membantu manusia menjalani hidup yang lebih baik.

3 dari 3 halaman

Akan Menghancurkan Manusia?

Pemberian kewarganegaraan pada robot wanita oleh Arab Saudi memicu kontroversi (Doc: Youtube/TheTonightShow)

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," kata Sophia.

Sebelumnya, dalam sebuah demonstrasi pada Maret 2016, pencipta Sophia, David Hanson dari Hanson Robotics bertanya pada Sophia. "Apakah kamu akan menghancurkan manusia? Tolong katakan tidak," kata Hanson.

"Oke, saya akan 'menghancurkan' manusia," kata Sophia.

Hanson mengatakan, Sophia dan robot sejenisnya bisa membantu lansia di berbagai fasilitas perawatan lansia serta membantu pengunjung memarkirkan mobil di taman atau dalam berbagai acara.

Reporter: Ahada Ramadhana 

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya