Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Teken 18 Perjanjian dengan Prancis, Apa Saja?

Dalam kunjungan kehormatannya, sang Putra Mahkota Arab Saudi dan delegasi akan menandatangani belasan perjanjian bilateral dengan Prancis

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 09 Apr 2018, 19:07 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman saat disambut oleh pejabat tinggi Prancis di Paris (8/4/2018) (Saudi Press Agency via Arab News)

Liputan6.com, Paris - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad Bin Salman telah tiba di Paris pada Minggu, 8 April 2018 malam waktu setempat -- mengawali kunjungan kehormatannya ke Prancis selama tiga hari pada awal pekan ini.

Setibanya di Paris, Pangeran Bin Salman segera dijamu makan malam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Louvre Museum.

Jamuan tersebut menjadi ajang pemanasan bagi dialog bilateral antara Bin Salman - Macron yang berlangsung pada Senin 9 April.

Seperti dilansir media Uni Emirat The National (9/4/2018), dialog antara Bin Salman - Macron diprediksi membahas masa depan hubungan kedua negara di tengah proses reformasi Saudi yang hendak keluar dari ketergantungan terhadap minyak sebagai sumber pemasukan perekonomian.

Termasuk, Vision 2030, proyek reformasi dan restrukturisasi yang semakin digencarkan oleh Bin Salman sejak tahun lalu.

Sementara itu, sejumlah delegasi Saudi - Prancis juga diprediksi akan menandatangani sekitar 18 memorandum kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai bidang kerja sama bilateral, meliputi; energi, agrikultur, turisme, dan kebudayaan.

Penandatanganan belasan MoU itu akan dilakukan oleh para delegasi kedua negara dalam Forum CEO Arab Saudi - Prancis yang akan digelar pada Selasa 10 April atau sehari selang pertemuan bilateral Bin Salman - Macron.

Para pejabat Arab Saudi memproyeksikan hubungan yang kuat antara Pangeran Bin Salman dan Macron dalam pertemuan itu. Apalagi keduanya berbagi pandangan yang sama atas agenda reformasi untuk mengubah negara mereka masing-masing.

"Arab Saudi tidak mengatur ulang hubungan diplomatik dengan Prancis," kata sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi seperti dikutip dari The National.

"Kepemimpinan kedua negara memiliki banyak kesamaan. Mereka muda, visioner, dan ambisius," ujar pejabat itu.

Sebelumnya, Presiden Macron telah bertemu dengan Pangeran Bin Salman di Arab Saudi pada November 2017.

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Menyusul Kunjungan ke Amerika Serikat dan Inggris

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengunjungi Perdana Menteri Inggris Theresa May di 10 Downing Street, London, Rabu (7/3). Kunjungan ini dirancang untuk meningkatkan hubungan keamanan dan perdagangan kedua negara. (AP/Alastair Grant)

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman tengah melaksanakan kunjungan kehormatan marathon ke berbagai negara Barat, meliputi Inggris pada Maret 2018 dan Amerika Serikat pada pekan lalu.

Anak dari Raja Salman dari Arab Saudi itu bertemu dengan para kepala negara seperti Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden AS Donald Trump.

Dalam kunjungan itu, Bin Salman dan delegasi juga menyepakati beragam perjanjian bilateral, ekonomi-perdagangan-investasi, serta transaksi jual-beli dengan total nilai yang mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.

Salah satu transaksi yang dilakukan adalah pembelian senjata seharga US$ 1,3 miliar dari Amerika Serikat.

Sang pangeran telah menggunakan tur marathon tersebut untuk memproyeksikan mulit-proyek reformasi dan re-strukturisasi Arab Saudi atau yang populer disebut Vision 2030.

Salah satu proyek dari Vision 2030 adalah mengupayakan agar Saudi melepas ketergantungan ekonomi dari sektor minyak semata dan beralih ke sektor pemasukan lain, seperti; investasi asing (foreign direct investment), pariwisata, dan perdagangan.

Didukung oleh beragam perusahaan lobi dan persetujuan masyarakat yang sangat tinggi, Bin Salman berusaha mengubah citra Arab Saudi sebagai negara modernis untuk ke depannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya