Penundaan Eksekusi Zaenab Bukan Diplomasi Gus Dur

Dubes RI untuk Arab Saudi mengatakan penundaan hukuman pancung terhadap Siti Zaenab bukan hasil diplomasi politik mantan Presiden Abdurrahman Wahid.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jun 2011, 22:54 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Penundaan hukuman pancung terhadap Siti Zaenab, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Madura, Jawa Timur, bukan hasil dari diplomasi politik mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Penundaan eksekusi lebih karena ahli waris korban belum cukup umur secara hukum.

"Waktu cukup umur itu nanti akan ditanya di pengadilan apakah akan memaafkan atau tidak. Kalau dimaafkan ya sudah, selesai," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur usai rapat dengar pendapat dengan Komisi I di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/6) malam.

Menurut Gatot, itu bukan sebagai pembenaran politik dari pemerintahan saat ini. Oleh karena itu, dalam dua atau tiga tahun ke depan akan gencar menghubungi keluarga korban untuk memaafkan Zaenab. "Siti Zaenab ada di Madinah, di penjara di sana. Saya pernah tiga kali bertemu dengannya," cerita Gatot.(BJK/JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya