Liputan6.com, Jakarta: Terdakwa kasus terorisme ustaz Abu Bakar Ba'asyir menegaskan tidak mengenal Abdullah Sonata, yang disebut-sebut sebagai komandan kamp pelatihan militer di Aceh.
Meski tanpa didampingi kuasa hukumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/3), ustaz Ba'asyir mengaku hanya mengenal dua dari enam saksi yang diajukan yakni Abdullah Alkathiri dan Abdil Rohman. Selebihnya, tidak dikenalnya. Ba'asyir menambahkan kehadirannya dalam persidangan karena diminta datang oleh para saksi.
Ba'asyir juga mengingatkan jika persidangan berikutnya tidak diminta hadir oleh saksi maka kemungkinan besar ketua Jemaah Jamaah Anshorut Tauhid itu kembali memboikot sidang. Alasannya, persidangan dinilai telah melecehkan agama. Sementara, tim pengacaranya, menurut Ba'asyir, juga tidak akan hadir karena majelis hakim dituding tidak netral.
Sementara itu, Abdullah Sonata mengaku tidak tahu menahu penggagas kamp milisi Jamaah Anshorut Tauhid di Aceh. (ADI/Vin)
Meski tanpa didampingi kuasa hukumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/3), ustaz Ba'asyir mengaku hanya mengenal dua dari enam saksi yang diajukan yakni Abdullah Alkathiri dan Abdil Rohman. Selebihnya, tidak dikenalnya. Ba'asyir menambahkan kehadirannya dalam persidangan karena diminta datang oleh para saksi.
Ba'asyir juga mengingatkan jika persidangan berikutnya tidak diminta hadir oleh saksi maka kemungkinan besar ketua Jemaah Jamaah Anshorut Tauhid itu kembali memboikot sidang. Alasannya, persidangan dinilai telah melecehkan agama. Sementara, tim pengacaranya, menurut Ba'asyir, juga tidak akan hadir karena majelis hakim dituding tidak netral.
Sementara itu, Abdullah Sonata mengaku tidak tahu menahu penggagas kamp milisi Jamaah Anshorut Tauhid di Aceh. (ADI/Vin)
