Kota di China Ini Pajang Wajah Warga yang Enggan Bayar Utang

Untuk membuat pihak yang berutang jera, pemerintah kota Xi'an, China membuat cara yang tak biasa yaitu memajang wajah pengutang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2017, 19:12 WIB
Bendera China (Wikipedia)

Liputan6.com, Xi'an - Tak dapat dimungkiri, menagih utang seseorang adalah hal yang sangat sulit. Beribu alasan akan mereka utarakan agar penagih terus memberikan waktu tambahan.

Dikutip dari laman Daily Mail, Senin (25/12/2017), untuk membuat pihak yang berutang jera, pemerintah kota Xi'an, China membuat cara yang tak biasa.

Otoritas di wilayah tersebut sengaja memajang wajah dan nama warga yang enggan melunasi utang. Nama dan wajah mereka sendiri dipasang di beberapa reklame besar di pinggir jalan.

Wajah dan nama pihak yang berutang akan dipajang di reklame yang tersebar di 13 distrik kota Xi'an, China.

Pemerintah pun tak hanya memasang sekedar reklame. Namun papan pengumuman itu diletakkan di lokasi stategis yang banyak dilalui oleh masyarakat.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 400 warga yang data diri dan wajahnya dipajang.

Meski hal itu sudah dilakukan, otoritas setempat belum menjelaskan langkah apa yang harus mereka ambil apabila orang-orang tersebut masih belum melunasi kewajibannya.

Kota Xi'an sendiri merupakan ibu kota dari provinsi Shaanxi yang terletak di China bagian tengah. Kota tersebut dihuni oleh jutaan warga dan dikenal sebagai kota pahlawan.

2 dari 2 halaman

Tak Mampu Bayar Utang, Perempuan Ini Dibakar Hidup-Hidup

Ilustrasi kobaran api. (Sumber Pexels)

Utang memang urusan yang sangat sensitif. Pada Agustus 2017, seorang pembantu rumah tangga di Pakistan diduga tak mampu membayar utang sehingga sang majikan kehilangan kesabaran.

Dikutip dari laman Thesundaily, insiden tersebut terjadi di distrik Nankana Sahib -- 95 kilometer dari timur kota Lahore.

"Korban dan suaminya bekerja di rumah majikannya selama lima bulan terakhir dan memiliki utang sebesar Rp 3,2 juta," ujar Jaffar Hussain, pejabat kepolisian setempat.

Pihak kepolisian mengatakan, kedua pasangan itu meminta izin untuk berhenti dari pekerjaannya kepada sang majikan. Padahal mereka masih memiliki utang.

"Kedua pasangan itu tak pernah mencicil utangnya, sehingga si pelaku memukul suami korban dan menguncinya di sebuah ruangan. Sementara itu, korban yang bernama Fouzia Bibi disiram dengan bensin dan dibakar hidup-hidup," ujar Hussain.

Korban yang menderita luka bakar parah kemudian dilarikan ke rumah sakit di Faisalabad. Sesampainya di sana, nyawa Fouzia Bibi tak tertolong.

Asghar Shaheen, seorang petugas polisi setempat telah mengonfirmasi kejadian tersebut dan mengatakan bahwa tersangka telah ditahan.

"Mereka tak diberi gaji dan makan. Pembantu rumah tangga itu juga kerap mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual," ujar Shaheen.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya