KPK Harap Ketua DPR Pengganti Setnov Dukung Pemberantasan Korupsi

Febri berharap Ketua DPR terpilih harus memiliki komitmen mendukung KPK dalam memberantas korupsi di lembaga DPR.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Des 2017, 18:45 WIB
Juru bicara KPK, Febri Diansyah memberikan keterangan kepada awak media di Gedung KPK, Kamis (17/11). Keterangan tersebut terkait Kecelakaan yang dialami Ketua DPR Setya Novanto pada Kamis (16/11) sore. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Ketua DPR RI baru pengganti Setya Novanto, yang menjadi tersangka kasus korupsi megaproyek e-KTP, mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"DPR adalah salah satu bagian penting yang menentukan berhasil atau tidaknya pemberantasan korupsi di Indonesia. Karena itu, komitmen kuat dari pimpinan DPR terhadap pemberantan korupsi tentu sangat penting. Komitmen untuk diri sendiri untuk tidak korupsi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2017).

Febri juga berharap Ketua DPR terpilih nantinya harus memiliki komitmen mendukung KPK dalam memberantas korupsi di lembaga DPR.

"Apalagi saat ini juga ada GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption) yang merupakan wadah parlemen antikorupsi di dunia," jelas dia.

Setelah Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum Golkar, sebuah foto draf bertuliskan nama-nama kader Golkar yang menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) beredar di media sosial. 

 

2 dari 2 halaman

Idrus Marham Calon Menteri? 

Plt Ketum DPP Partai Golkar, Idrus Marham saat memberi sambutan pembuka Mukernas Kosgoro 1957 di Jakarta, Selasa (12/12). Dalam sambutannya, Idrus meminta peserta Mukernas Kosgoro 1957 mendoakan Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam draf itu tertulis nama Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid sebagai Ketua Harian, sementara Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Idrus Marham.

Kemudian, pada lembar kedua, tercatat Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto dan Titiek Soeharto sebagai Wakil Ketua MPR.

Sementara, Idrus Marham duduk di jajaran eksekutif, yaitu Menteri Sosial, menggantikan Khofifah Indarparawansa. Kemudian, Agung Laksono duduk di Dewan Pertimbangan Presiden. 

Namun, ketika dikonfirmasi, politikus Golkar Yorrys Raweyai mengaku bahwa draf itu sudah beredar sejak kemarin.

"Draf sudah beredar dari kemarin, itu draf dari mana? Wong sekarang sedang formatur," kata Yorrys kepada Liputan6.com, Rabu (20/12/2017).

Saksikan video pilihan berikut: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya