Kebiasaan Balas Dendam Saat Buka Puasa Picu Asam Lambung

Asam lambung sering dialami oleh orang-orang yang makan "sembarangan" selama puasa Ramadan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Mei 2017, 18:00 WIB
Waspada Asam Lambung karena Balas Dendam Saat Buka Puasa

Liputan6.com, Jakarta Selama puasa Ramadan, orang-orang paling sering menghadapi masalah asam lambung. Meski asam lambung bukan merupakan penyakit mematikan, tetapi penyakit ini dapat menimbulkan banyak komplikasi.

Konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari FKUI/RSCM, Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, beberapa kebiasaan di bulan Ramadan memang cenderung menyebabkan refluks asam lambung, seperti misalnya langsung tidur setelah sahur.

"Ada sebagian orang Muslim yang langsung tidur setelah sahur. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas mereka," katanya, seperti dimuat dalam keterangan pers, Senin (29/5/2017).

Selain itu, kata dia, ada kebiasaan buruk lain yang juga sering dilakukan pada saat Ramadan yaitu makan terlalu berlebihan pada saat berbuka, diikuti dengan merokok.

"Dengan melakukan ini, Anda sebenarnya meningkatkan risiko untuk terjadinya masalah pada lambung seperti dispepsia dan terutama jika Anda sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya," katanya.

Karena itu, dr. Ari menjelaskan sebaiknya ketika berbuka, makan dengan porsi sedang. Sebelumnya bisa dimulai dengan makanan ringan dalam porsi kecil, lalu menunggu hingga setelah sholat Magrib sebelum melanjutkan dengan makanan utama setelah sholat Magrib dan sebelum sholat tarawih. Tetapi tetap dengan jumlah yang tidak berlebihan.

"Budaya 'balas dendam' dengan berpikir untuk menggandakan makan siang dan makan malam saat berbuka harus dihindari. Membiasakan diri untuk berhenti makan dua jam sebelum tidur agar pencernaan bisa bekerja optimal," katanya.

Di sisi lain, Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia menyarankan masyarakat untuk bisa mengolah makanan sehat dengan mudah dan praktis. "Kami ingin meningkatkan kesadaran akan penyakit (asam lambung) yang tampaknya biasa ini. Namun jika tidak ditangani dengan benar, bisa berakibat fatal."

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya