Jokowi: Jurnalisme Dunia Berhadapan dengan Berita Hoax

Sejak reformasi, kata Jokowi, media yang bebas dan bersemangat telah memainkan peran penting dalam mendukung pemerintahan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Mei 2017, 08:21 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, tantangan dunia jurnalistik saat ini terus berubah. Belakangan, jurnalisme di Indonesia bahkan dunia, harus berhadapan dengan berita bohong alias hoaks.

"Jurnalisme dunia pada hari ini menghadapi tantangan yang paling besar dalam perjalanannya. Berita-berita hoaks, berita-berita palsu, ujaran kebencian yang kita lihat dan pertumbuhan populasi menjadi tantangan bagi para jurnalis di seluruh dunia," kata Jokowi pada acara World Press Freedom Day 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Sejak reformasi, kata Jokowi, media yang bebas dan bersemangat telah memainkan peran penting dalam mendukung pemerintahan. Media memiliki akuntabilitas yang baik, memerangi korupsi, dan membuat masyarakat terhibur.

Beberapa pengamat sempat menyebutkan dunia akan kiamat ketika berita bohong dan ujaran kebencian mendominasi. Namun, tidak bagi Jokowi.

"Saya mengatakan kepada mereka, Anda terlalu muda untuk mengingat. Kami akan mengatasinya, kami telah melakukannya dulu dan kami dapat melakukannya lagi," ujar Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya