Babi-Babi di Waduk Duriangkang Batam Bakal Ditombak Hari Ini

Sudah diultimatum sejak Februari 2017, ratusan babi masih juga tinggal di sekitar Waduk Duriangkang Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 12 Apr 2017, 11:03 WIB
Babi harus keluar area waduk di Batam (Liputan6.com / Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Batam - Setelah sebulan menyosialiasasikan rencana penertiban Waduk Duriangkang, Badan Pengusahaan (BP) Batam bakal mengerahkan 250 personel untuk memusnahkan ratusan babi milik 33 peternak.

"SP dan sosialisasi kepada peternak babi sudah mau habis. Besok Rabu (12/4/2017), sekitar 250 personel akan diturunkan," kata Kepala Direktorat Pengamanan BP Batam Budi Santosa dalam konferensi pers di Ruang Marketing BP Batam, Selasa, 11 April 2017.

Ia menyebutkan pasukan yang diturunkan dalam operasi penertiban itu terdiri dari Ditpam BP, Satpol PP Pemko Batam, polisi dan TNI. Awalnya, penertiban dan pemusnahan babi ternak liar di kawasan Rindu Malam 1 dan Rindu Malam 2, hutan lindung Waduk Duriangkang, bakal ditembak.

"Berhubung lokasinya tidak jauh dari perumahan, tentunya suasana mencekam dan membahayakan (kalau ditembak). Jadi, kita akan menggunakan tombak," kata Budi.

Untuk menghindari penyakit, ratusan bangkai babi itu akan dikumpulkan ke dalam satu lubang untuk kemudian dibakar.

Ia mengatakan, dari 1.800 ekor babi yang sempat didata pada 12 Februari 2017, jumlahnya sudah jauh berkurang. Saat ini masih ada sekitar 500-600 ekor babi di kawasan tersebut.

"Sekarang sudah mulai berkurang, sudah ditinggal pemiliknya, bahkan sudah ada yang diproses hukum," kata Budi.

Menyikapi soal penertiban di Waduk Duriangkang, Wakil Ketua II DPRD Kota Batam  Iman Setiawan mendukung penuh. Pasalnya, air waduk tersebut menjadi penyuplai air bersih bagi 70 persen warga Kota Batam.

"Pada dasarnya mendukung penuh penertiban karena ini menyangkut kebutuhan air  kesehatan masyarakat bebas dari pencemaran," kata Iman.

Ia meminta agar seluruh pihak terkait segera meningkatkan pengawasan setelah penertiban peternakan babi dilaksanakan. "Biar tidak terulang lagi," ucap Iman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya