Kisah 34 Paspampres Ganti Baju Adat 2 Kali Sambut Raja Salman

Di balik pengamanan ketat untuk Raja Salman, menyimpan kisah Paspampres dengan busana adat 34 provinsi yang harus ganti 2 kali

oleh Novi Nadya diperbarui 04 Mar 2017, 20:09 WIB
Sejumlah personel Paspamres mengenakan pakaian adat daerah di kawasan Istana Bogor, Rabu (1/3). Hal ini terkait upacara penyambutan kadatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang tahu jika setahun belakangan, 34 anggota Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden Republik Indonesia) menanggalkan seragam merah atau baju gordon saat menyambut kedatangan tamu dari negara lain, termasuk Raja Salman. Ini merupakan kali ke-6 Paspampres memakai baju adat atau baju daerah.

Sebanyak 34 orang Paspampres yang diberi nama Tim 34 memakai busana adat dari 34 provinsi di Indonesia. Istimewanya, dalam penyambutan Raja Salman, formasi tim 34 berubah personel. Kebanyakan di antara mereka bertugas untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA).

Namun selama berada di bawah kendali Khairiyyah Sari semua bisa ditangani. Ya, wanita yang lama bergelut sebagai fashion editor majalah Femina selama tujuh tahun ini ditunjuk Istana untuk mendandani para pria gagah yang tergabung dalam Paspampres. Sebelumnya Sari didaulat sebagai Tenaga Ahli BEKRAF Sub Sektor fashion. 

Aksi Khairiyyah Sari mendandani Paspampres saat menyambut Raja Salman di Istana Bogor (Foto: Dok. Khairiyyah Sari)

Paspampres pun akan menjalani arak-arakan dan serangkaian kegiatan upacara penyambutan khas tamu negara. Meski diterjang hujan lebat bahkan badai, mereka tetap berjalan sesuai prosedur tetap. Alhasil seluruh baju adat pun basah kuyup, bahkan aksi arak-arakan mereka pun terlihat samar-samar terhalang air hujan.

Hujan badai tak menghalangi Paspampres untuk arak-arakan penyambutan Raja Salman (Foto: Dok. Khairiyyah Sari)

"Setelah arak-arakan penyambutan, semua Paspampres ganti baju dan langsung tim aku yang packing. Enggak lama tiba-tiba ditelepon karena ada permintaan untuk upacara perpisahan dengan baju adat itu lagi," cerita Sari, begitu sapaan akrabnya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (4/3/2017).

Pada akhirnya, Paspampres pun kembali memakai baju adat yang sudah dikemas dalam keadaan basah. Apalagi ada beberapa aksesori kepala dari bulu-bulu yang sudah rusak. Bisa dibayangkan kerepotan untuk ganti baju dua kali yang tak terekam kamera.

Tim 34 Paspampres memakai baju adat dari 34 provinsi di Istana Bogor untuk menyambut Raja Salman (Foto: Dok. Khairiyyah Sari)

"Banyak yang kainnya sudah copot dan ada aksesori dari Papua yang rusak. Saat mereka jalan untuk upacara perpisahan pun hujan masih rintik-rintik. Seru sekaligus tegang. Hehehe...," kenangnya seraya tertawa.

Dari enam kunjungan tamu negara, sudah empat kali tim 34 memakai baju adat dari 34 provinsi. Awalnya, mereka memakai baju prajurit Keraton jogja seperti yang dikenakan saat upacara 17 Agustus 2016 di Istana Negara, Jakarta.

Ide untuk mendandani Paspampres sendiri datang dari Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi terinspirasi mengadakan lawatan ke Korea Selatan. Kala itu para tentara memakai baju prajurit kuno.

"Setelah dua kali pakai baju parjurit Keraton Jogja, ingin mencoba yang lebih meriah yaitu dengan busana adat 34 provinsi. Presiden Jokowi pun suka," tutup wanita 41 tahun tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya