Pengguna Remaja Lebih 'Sayang' Facebook Ketimbang Snapchat

Meski kelihatannya populer di kalangan remaja, jumlah pengguna remaja Snapchat masih ketinggalan jauh dari Facebook.

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Nov 2016, 08:08 WIB

Liputan6.com, California - Meski Snapchat banyak digunakan generasi milenial, popularitas media sosial tersebut masih kalah jauh dari Facebook. Berdasarkan jumlah pengguna, Faceebook masih unggul duduk di posisi teratas ketimbang Snapchat.

Dikutip dari Business Insider, Minggu (20/11/2016), data yang dirilis dari perusahaan riset Statista memperlihatkan tingkat penggunaan tiga media sosial populer Twitter, Snapchat, dan Facebook.

Jumlah pengguna remaja dewasa berusia 18-24 tahun di Snapchat berkisar di angka 67,5 persen. Sementara Facebook mengantongi 79,2 persen di kategori yang sama. Dari data itu, keduanya memiliki jumlah pengguna yang tidak terlalu berbeda.

Kemudian ternyata Snapchat belum bisa menyaingi Facebook di kategori pengguna 25-34 tahun dan 35 tahun ke atas. Di kategori pengguna 25-34 tahun, jumlah pengguna Snapchat berkisar di 37,9 persen, sedangkan Facebook hanya 79,8 persen saja.

Adapun di kategori pengguna 35 tahun ke atas, Snapchat memiliki 14 persen pengguna, sedangkan Facebook meraih 72,4 persen. Di kategori ini perbedaannya cukup drastis.

Foto dok. Liputan6.com

Bukan tidak mungkin bagi Snapchat untuk menyalip Facebook. Pasalnya, perusahaan yang dipimpin Evan Spiegel tersebut baru saja mengubah namanya menjadi Snap Inc.

Bahkan, mereka mengumumkan identitas Snap Inc tak hanya berfokus di media sosial; mereka juga berkutat di bisnis pengembangan perangkat keras. Hasilnya, belum lama ini kacamata pintar Snapchat, Spectacles, dijual di pasaran.

Selain itu, Snap Inc dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai fantastis. Kabarnya, nilai IPO perusahaan tersebut berkisar US$ 25 miliar atau sekira Rp 324 triliun. Itu pun prediksi valuasi IPO dalam taraf minimum.

Snap Inc juga telah mempersiapkan dokumen persyaratan IPO dan akan menjual sebagian sahamnya pada Maret 2017 mendatang. Namun jika benar terjadi, IPO tersebut akan menjadi IPO dengan valuasi paling tinggi kedua setelah Alibaba pada 2014 dengan jumlah US$ 168 miliar atau sekitar Rp 2.183 triliun.

(Jek/Why)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya