Warga Tambora Curhat Sertifikasi Guru Agama ke Anies Baswedan

Alasannya, Anies mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengerti persoalan tenaga pengajar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Nov 2016, 18:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan blusukan ke kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Dia pun mendapat keluhan dari warga. Namun kali ini Anies bukan mendapat keluhan soal banjir dan penggusuran, melainkan soal sertifikasi guru agama.

Seorang warga sekitar yang berprofesi sebagai guru agama, Syahril, mengadukan hal tersebut kepada Anies. Ia menginginkan, guru agama tidak dibedakan dengan guru umum dalam hal sertifikasi.

"Harapan kami dari para pengajar (guru agama) diperhatikan. Kenapa sertifikasi dari dinas cepat, tapi dari Kemenag selalu nomor 2. Jadi guru agama sertifikasinya terlambat," keluh Syahril kepada Anies di lokasi, Senin (14/11/2016).

Syahril berharap, Anies bisa menyelesaikan persoalan tersebut jika terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, Anies mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengerti persoalan tenaga pengajar.

"Saya yakin Bapak dari akademisi, jadi bisa selesaikan. Tolong diperhatikan guru majelis taklim. Karena ini jadi benteng bagi bangsa dan agama," harap dia.

Menanggapi hal tersebut, calon gubernur nomor urut 3 ini menyampaikan sertifikasi bukan kewenangannya meskipun merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebab menurutnya, sertifikasi guru agama menjadi wilayah kewenangan Kementerian Agama.

"Tapi masalah sertifikasi guru agama ini bukan urusan pemda. Tapi Kementerian Agama. Memang betul saya mantan Menteri Pendidikan," ujar Anies.

Namun, Anies berjanji dapat mengatasi masalah tersebut jika terpilih menjadi orang nomor satu di Ibu Kota nanti.

"Tapi akan kita perjuangkan juga. Masalah sertifikasi guru umum sudah selesai. Karena itu sudah berhasil kita menata. Jadi guru umum alhamdulillah cepat, tapi guru agama lambat," tandas Anies Baswedan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya