Bayi Perempuan Lebih Tahan Stres Ketimbang Bayi Laki-laki

Janin perempuan lebih mampu mengatasi stres di rahim ibu dibanding janin laki-laki.

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Okt 2016, 08:15 WIB
Ilustrasi memijat bayi dengan minyak zaitun. Foto: Posh Baby & Teen

Liputan6.com, Jakarta Kaum Hawa sudah memiliki keunggulan alami sejak di kandungan. Sebuah penelitian mengungkapkan, janin perempuan lebih "kuat" dibanding janin laki-laki saat di rahim.

Menurut sebuah studi terbaru dari San Cecilio Clinic Hospital di Granada, Spanyol, janin perempuan lebih mampu mengatasi stres di rahim ibu dibanding janin laki-laki. Inilah yang menyebabkan kehamilan dan kelahiran bayi perempuan hasilnya lebih baik.

Penelitian tersebut menemukan janin perempuan memiliki pertahanan antioksidan yang lebih besar dan kurang mengalami stres oksidatif pada membran sel mereka dibanding laki-laki. Selain itu, janin perempuan memiliki pertahanan antioksidan yang lebih besar dan sedikitnya kerusakan biomolekuler ketika wanita melahirkan bayi perempuan dibandingkan dengan ketika melahirkan bayi laki-laki.

"Jenis kelamin bayi baru lahir tidak hanya menentukan bagaimana hubungan ibu dengan proses persalinan, tetapi juga cara neonatus menghadapi lingkungan hyperoxic di dunia ekstrauterus. Ini menunjukkan jenis kelamin neonatus merupakan faktor penentu yang berhubungan dengan beberapa perubahan fungsional yang berdampak besar terhadap pasca-persalinan pada ibu, dan selama sisa hidup bayi," tulis penulis studi dalam sebuah pernyataan baru-baru ini seperti dilansir Medicaldaily, Sabtu (29/10/2016).

Ini adalah studi pertama yang menunjukkan gender bayi mempengaruhi stres tubuh selama kehamilan dan persalinan. Ini diukur dengan peradangan dan stres oksidatif, atau kemampuan tubuh mendetoksifikasi radikal bebas yang berpotensi membahayakan.

Namun, ini bukan penelitian pertama yang menunjukkan janin perempuan lebih mudah di dalam kandungan.

Sebuah studi 2014 menemukan jenis kelamin bayi mempengaruhi perkembangan kehamilan. Menurut penelitian, gen menyebabkan janin laki-laki tumbuh lebih cepat dibanding janin perempuan. Ini menempatkan bayi laki-laki berisiko yang lebih tinggi kekurangan gizi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya