Liputan6.com, Sukabumi: Peluang artis Ayu Azhari yang mencalonkan diri sebagai bakal calon (balon) Wakil Bupati Sukabumi, Jawa Barat melalui Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menipis. Ini karena tiga partai koalisi nonparlemen yang mengusulkan Ayu mengancam keluar dari koalisi dengan PDI Perjuangan. Partai nonparlemen yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan itu, di antaranya Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP).
Menurut koordinator partai nonparlemen, Dadang Supandi, Rabu (27/1), seperti dilansir ANTARA, hengkangnya mereka dari PDI Perjuangan akan berimbas kepada pencalonan Ayu. Pasalnya, syarat kuota yang harus dimiliki PDI Perjuangan sebanyak dua persen dari daftar pemilih tetap (DPT) untuk meloloskan Ayu tidak akan bisa dipenuhi.
Dadang menjelaskan, dukungan dicabut karena koalisi melihat sikap PDI Perjuangan tidak jelas. "Meski, partai nonparlemen tapi kami masih mempunyai harga diri. Masih banyak partai besar lainnya yang ingin berkoalisi dengan kami," kata Dadang.
Selain itu, ketidakjelasan masa depan Ayu dalam pilkada Kabupaten Sukabumi karena beredar kabar yang mengatakan PDI Perjuangan Jabar hanya mengirimkan dua paket pasangan ke pusat, yakni pasangan Hasymi Ramli-Iman Adi Nugraha dan Lukas Mulyana-Ayu Azhari.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jabar, Rudi Harsa Tanaya, menjelaskan, ada 12 nama balon, termasuk Ayu yang berkas pencalonannya diserahkan ke pusat.
Sementara Ayu mengaku sudah melakukan pendekatan kepada PDI Perjuangan dan partai meresponnya dengan baik. Menurut dia, jika PDI Perjuangan tak memilihnya maka akan dicari partai lain untuk memuluskannya jadi kepala daerah Kabupaten Sukabumi periode 2010-2015. "Saya adalah simpatisan PDI Perjuangan yang tidak akan berubah haluan ke partai lain. Semua keputusan ada di tangan partai," kata Ayu [baca: Ayu Azhari Mantap "Bertarung" di Sukabumi].
Menurut koordinator partai nonparlemen, Dadang Supandi, Rabu (27/1), seperti dilansir ANTARA, hengkangnya mereka dari PDI Perjuangan akan berimbas kepada pencalonan Ayu. Pasalnya, syarat kuota yang harus dimiliki PDI Perjuangan sebanyak dua persen dari daftar pemilih tetap (DPT) untuk meloloskan Ayu tidak akan bisa dipenuhi.
Dadang menjelaskan, dukungan dicabut karena koalisi melihat sikap PDI Perjuangan tidak jelas. "Meski, partai nonparlemen tapi kami masih mempunyai harga diri. Masih banyak partai besar lainnya yang ingin berkoalisi dengan kami," kata Dadang.
Selain itu, ketidakjelasan masa depan Ayu dalam pilkada Kabupaten Sukabumi karena beredar kabar yang mengatakan PDI Perjuangan Jabar hanya mengirimkan dua paket pasangan ke pusat, yakni pasangan Hasymi Ramli-Iman Adi Nugraha dan Lukas Mulyana-Ayu Azhari.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jabar, Rudi Harsa Tanaya, menjelaskan, ada 12 nama balon, termasuk Ayu yang berkas pencalonannya diserahkan ke pusat.
Sementara Ayu mengaku sudah melakukan pendekatan kepada PDI Perjuangan dan partai meresponnya dengan baik. Menurut dia, jika PDI Perjuangan tak memilihnya maka akan dicari partai lain untuk memuluskannya jadi kepala daerah Kabupaten Sukabumi periode 2010-2015. "Saya adalah simpatisan PDI Perjuangan yang tidak akan berubah haluan ke partai lain. Semua keputusan ada di tangan partai," kata Ayu [baca: Ayu Azhari Mantap "Bertarung" di Sukabumi].
