Penyakit Kelamin Ancam Atlet dan Penonton Olimpiade Rio

Para atlet dan penonton Olimpiade Rio de Janeiro benar-benar harus mewaspadai kemungkinan penularan sejumlah penyakit seksual.

oleh Melly Febrida diperbarui 08 Agu 2016, 14:30 WIB
Ilustrasi Olimpiade Rio 2016 (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Para atlet dan penonton Olimpiade Rio de Janeiro benar-benar harus mewaspadai kemungkinan penularan sejumlah penyakit seksual. Belum lagi ancaman virus Zika.

Bahkan wanita hamil sudah disarankan tak melakukan perjalanan ke Rio di tengah kekhawatiran kelahiran cacat yang berhubungan dengan Zika.

"Suasana perayaan Olimpiade dapat mendorong wisatawan untuk terlibat dalam seks berisiko, terutama jika mereka minum atau menggunakan obat-obatan," tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).

Menurut data Kementerian Kesehatan, saat ini saja di Brasil lebih dari 800.000 orang hidup dengan HIV. Selain itu, setidaknya 10 juta orang Brasil yang tinggal di negara tersebut menderita penyakit kelamin atau dikenal sebagai SexuallyTransmitted Infections (STI's). Amerika Selatan juga menjadi benua dengan STI terbesar kedua di dunia, di bawah Afrika.

Penyakit tersebut antara lain sifilis, klamidia, dan gonore. Untuk itulah wisatawan dan atlet harus berhati-hati selama Olimpiade.

Menurut Dailystar, para atlet yang gila seks bisa berhubungan seks 84 kali selama Olimpiade. Bahkan wanita penjaja seks mulai membagi-bagikan "menu seks Olimpiade".

Kondisi tersebut membuat CDC mendesak wisatawan untuk menggunakan perlindungan untuk menghindari penularan penyakit. Kondom bisa mencegah HIV dan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya. Bawa kondom yang dibeli dari sumber yang dapat dipercaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya