Impresi Awal Pakai Pertamax Turbo, Tarikan Lebih Enteng

PT Pertamina (Persero) mulai memasarkan Pertamax Turbo di Jakarta.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 08 Agu 2016, 06:26 WIB
Pertamax Turbo

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mulai memasarkan Pertamax Turbo di Jakarta. Beberapa SPBU COCO Pertamina seperti di jalan MT. Haryono dan jalan H.R. Rasuna Said sudah menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru tersebut.

Pertamax Turbo memiliki kadar Research Octane Number (RON) 98 . BBM anyar ini akan menggantikan posisi Pertamax Plus yang beroktan 95.

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina M Iskandar mengatakan, Pertamax Turbo dihadirkan karena adanya tuntutan dari produsen dan agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan roda empat kelas premium.

"Ini karena ada tuntutan dari ATPM, di mana Mobil premium mensyaratkan minimal BBM oktan di atas 95. Makanya kami buat yang oktannya 98," jelasnya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, mobil premium yang banyak beredar di Indonesia telah mengadopsi teknologi terkini yang membutuhkan bahan bakar dengan kadar oktan tinggi untuk mendapatkan performa terbaiknya. Pertamax Turbo cocok digunakan untuk mobil sport yang memiliki performa tinggi, seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche dan model lain yang sejenis. Ini juga berlaku bagi motor sport berperforma tinggi.

Liputan6.com tertarik untuk mencoba BBM yang dibanderol Rp 8.700 per liter tersebut. Meski kendaraan yang digunakan bukan supercar ataupun big bike, kami coba untuk mengisinya ke tangki skutik berkapasitas mesin 150 cc.

Sekadar informasi, skutik yang kami gunakan memiliki rasio kompresi pembakaran 10,5:1 yang sebenarnya ideal untuk BBM beroktan 92. Kami menyadari, penggunaan BBM dengan oktan yang lebih tinggi dari standar tidak serta merta meningkatkan performa mesin.

Lalu apakah penggunaan Pertamax Turbo ada efeknya di motor 150 cc? Berdasarkan pengujian menggunakan feeling yang kami dapatkan, tarikan motor terasa lebih enteng. Bau gas yang keluar dari knalpot juga memberikan aroma yang berbeda.

Hasil tersebut memang tidak valid karena seyogyanya harus diuji mengunakan alat ukur. Tapi setidaknya pengetesan yang kami lakukan juga bisa Anda lakukan dan rasakan sendiri asal sudah mengenali karakter mesin kendaraan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya