Gesekan Ekor Kuda Antar Pemuda Bulukumba ke Malaysia

Ekor kuda yang telah disisir harus diikat hingga menyerupai sisiran rambut.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 05 Agu 2016, 06:29 WIB
(Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Rambut dari ekor kuda ternyata bisa menghasilkan alunan nada indah. Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, rambut kuda dijadikan alat penggesek keso-keso, alat musik sejenis rebab.

Ekor kuda yang telah disisir harus diikat hingga menyerupai sisiran rambut.

"Berdasarkan sumber bunyinya, alat musik keso-keso, termasuk dalam alat musik chordophone, yaitu alat musik yang bunyinya berasal dari dawai atau senar yang digesek," kata seniman keso-keso Arif Rahman kepada Liputan6.com di Makassar, Sulsel, Kamis 4 Agustus 2016.

(Ahmad Yusran/Liputan6.com)


Alumni jurusan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini pernah menginjakkan kaki ke Malaysia dalam sebuah kegiatan seni dan budaya. Saat itu diundang karena kemahirannya memainkan alat musik keso-keso.

"Bulu ekor kuda yang disisir dan diikat ini asli dari Kabupaten Jeneponto. Dan memang saya memanfaatkannya sebagai alat penggesek," jelas pemuda asal Dusun Arajang, Desa Lembang Loe, Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba itu.

Arif menceritakan, keso-keso sudah ada sejak zaman kerajaan di Gowa. Bahkan sudah ada jauh sebelum masuknya agama Islam di kampung halaman Sultan Hasanuddin itu.

"Dari sejumlah kajian dan analisis yang sudah saya himpun terkait alat musik keso-keso. Umumnya dimainkan untuk menceritakan sastra klasik atau cerita rakyat," tutur dia.

"Sebagai ekspresi dari nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial sebuah komunitas budaya lokal masyarakat di Makassar," ucap Arif Rahman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya