Begini Cara Calon Selir Pikat Raja-Raja Jawa

Ada yang secara khusus mencari, tapi ada pula yang menemukan selir secara tidak sengaja.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Agu 2016, 19:22 WIB
Konon, dahulu putri dan selir raja mandi di kolam pemandian Taman Sari Yogyakarta ini. Foto : @cikinong | Forum Liputan6

Liputan6.com, Yogyakarta - Selir lazim ditemui dalam kebudayaan raja Jawa. Banyak cara dilakukan para raja untuk memperoleh selir, mulai dari khusus mencari sampai bertemu tidak sengaja.

Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana menuturkan penelitian tentang selir Kerajaan Mataram baru dilakukan di Kasunanan Surakarta. Sedangkan dinamika selir di Kasultanan Ngayogyakarta belum pernah diangkat.

Penelitian yang dimaksud merupakan hasil disertasi almarhumah Profesor Darsiti Suratman, menantu tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

"Tetapi kalau melihat polanya, ada kemungkinan cara mendapatkan selirnya serupa," ujar Sri, kepada Liputan6.com, baru-baru ini.

Ia menuturkan fenomena selir muncul seiring dengan kepercayaan masyarakat mengenai pentingnya status bangsawan yang diturunkan lewat darah. Akibatnya, tidak sedikit orangtua pada masa itu yang sengaja mengirimkan anaknya ke istana untuk dijadikan selir raja.

Biasanya penawaran sebagai selir diimplementasikan dengan menjadi penari bedoyo. "Di Surakarta biasanya berasal dari putri abdi dalem yang dikirim ke Keraton," ucap dia.

Menjadi penari bedoyo berarti memiliki kesempatan untuk mempertontonkan aksinya di hadapan para pangeran, bangsawan, serta raja. Kalau raja menghendaki, perempuan itu bisa menjadi priyantun dalem atau kekasih raja.

"Priyantun dalem ini belum jadi selir. Kalau raja suka bisa diangkat jadi selir," tutur Margana.

Menurut dia, banyak pula abdi dalem di pesisir yang sengaja mengirimkan anaknya ke raja untuk dijadikan priyantun dalem. Artinya, tidak harus dinikahi dan apabila menghasilkan keturunan, keluarga berarti memiliki garis darah biru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya