IHSG Menghijau Terdorong Sektor Saham Pertanian

Pelaku pasar merespons positif dari awal pelaksanaan tax amnesty.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Jul 2016, 09:18 WIB
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6). Pada pembukaan, IHSG masih tertekan dan turun 33,90 poin atau 0,70 persen ke angka 4.800,92. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.  Pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis (21/7/2016), IHSG berada di posisi 5.246,3, naik 3,47 poin atau 0,07 persen.

Penguatan berlanjut ke pembukaan. IHSG naik 7,7 poin atau  0,15 persen ke level 5.252,44 . Indeks saham LQ45 menguat 0,23 persen ke level 908,37. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 96 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 28 saham melemah. Sementara 57 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.256,8 dan terendah 5.185,59.

Total frekuensi perdagangan saham 25.716 kali dengan volume perdagangan mencapai 136,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 124,1 miliar.

Investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 14,6 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 13,1 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak penguat. Sektor saham pertanian 0,52 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan naik 0,73 persen dan consumer 0,47 persen. Sementara hanya satu yang melemah yakni perdagangan yang susut 0,40 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain HRUM sebesar 14,64 persen menjadi Rp 1.360 per saham, saham MDRN mendaki 9,38 persen ke level Rp 175 per saham, dan saham CEKA menguat 6,55 persen ke level Rp 1.220 per saham.

Analis PT Investasi Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, laju IHSG dibayangi sejumlah katalis positif terutama pelaksanaan tax amnesty. Pelaku pasar merespons positif dari awal pelaksanaan tax amnesty.

Ia menuturkan, ada sekitar 11 wajib pajak yang sudah bayar tebusan sehingga diharapkan pelaksanaan tax amnesty berjalan lancar.

Selain itu, katalis positif lainnya dari hasil pertemuan BI pada Rabu dan Kamis pekan ini. Hans melihat, BI akan memangkas BI Rate sekitar 25 basis poin (bps) seiring neraca perdagangan Indonesia masih surplus.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya