Presiden SBY Rapat Mendadak

Setelah menerima rekomendasi dari Tim Delapan kasus Chandra dan Bibit, Presiden Yudhoyono mendadak langsung menggelar rapat di Istana Negara, Jakarta, Senin malam.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2009, 23:40 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Setelah menerima rekomendasi dari Tim Delapan kasus Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendadak langsung menggelar rapat di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/11) malam. Presiden SBY memanggil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Menko Polhukam datang lebih awal, yakni pukul 20.45 WIB. Kemudian Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hukum Denny Indrayana yang juga sekretaris Tim Delapan [baca: Menko Polhukam Menghadap Presiden]. Disusul Jaksa Agung, Kapolri dan Menko Perekonomian. Saat ini, rapat masih berlangsung. Rencananya, pada malam ini juga Jaksa Agung akan memutuskan apakah akan meneruskan perkara Bibit serta Chandra.

Penilaian Tim Delapan dalam rekomendasi yang disampaikan ke Presiden telah menyatakan kasus tersebut tak memiliki bukti yang cukup. Ketua Tim Delapan Adnan Buyung Nasution menyatakan, andaikata kasus hukum Chandra dan Bibit diteruskan ke pengadilan dengan memakai tuduhan penyalahgunaan wewenang, maka perkara itu akan lemah pembuktiannya karena tuduhan menggunakan pasal karet.(JUM/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya