Google Rancang Robot 'Star Wars' dengan Mekanisme Bipedal

Robot ini juga dikembangkan oleh anak perusahaan robotik Google yang berlokasi di Jepang, yaitu Schaft. (doc: Tech Radar)

oleh Jeko I. R. diperbarui 11 Apr 2016, 13:40 WIB
Robot ini juga dikembangkan oleh anak perusahaan robotik Google yang berlokasi di Jepang, yaitu Schaft. (doc: Tech Radar)

Liputan6.com, Mountain View - Geliat Google di industri robotik perlahan tapi pasti menunjukkan hasil yang manis. Baru-baru ini, anak perusahaan Alphabet tersebut memperkenalkan sebuah robot yang menggunakan mekanisme bipedal (dua kaki). Uniknya, robot ini memiliki desain yang terinspirasi dari film Star Wars.

Seperti dilansir Tech Radar, Senin (11/4/2016), robot tersebut digarap oleh Schaft, perusahaan robotik asal Jepang yang kini telah dimiliki oleh Alphabet.

Robot yang belum memiliki nama resmi ini diperkenalkan di sebuah demo di YouTube. Di video demo tersebut, tampak sosok robot tersebut mencoba menaiki tangga dan membawa beban sebesar 60 kilogram.

Meski tidak menggaung seperti robot-robot besutan perusahaan robotik milik Google lainnya, yakni Boston Dynamics, robot ini rupanya tetap mencuri perhatian publik.

Pihak Schaft mengungkap, mereka sengaja merancang desain robot ini semenarik mungkin agar lebih 'ramah' dilihat mata manusia. "Kami lebih mengadopsi desain robotik di film Star Wars, Wall-E atau juga dari film The Matrix," kata pihak Schaft.

Dengan munculnya robot Star Wars ini, Google diduga akan lebih memilih fokus mengembangkan produksi robotik lewat Schaft. Sebab diketahui, Google tidak puas dengan kinerja Boston Dynamics.

Sebelumnya, pejabat eksekutif Alphabet menyebut bahwa Boston Dynamics tidak mungkin mendapat penghasilan besar dalam beberapa tahun ke depan.

Sumber tersebut menyebutkan, kemungkinan perusahaan manufaktur seperti Toyota atau Amazon tertarik membeli Boston Dynamics untuk membantu operasi gudang mereka.


Pada Desember 2013, Google mengakuisisi Boston Dynamics dan beberapa startup lain di bidang robotik. Saat itu, Google hendak menciptakan sebuah tim engineer dan membuat sebuah proyek robotik.

Sayangnya, sejak saat itu tidak banyak terjadi perubahan. Melalui sebuah proyek yang disebut Replicant, Google seharusnya bisa menjual robot terjangkau secepat mungkin.

(Jek/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya