Mendiknas : Ortu dan Guru Perlu Bantu Anak Cerna Peristiwa Teror

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan orang tua dan guru perlu membantu anak mencerna peristiwa teror yang terjadi

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 15 Jan 2016, 17:00 WIB
Mendikbud, Anies Baswedan (kiri) memberikan pernyataan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Anies memberikan beberapa pernyataan seputar 50 thn SEAMEO (Organisasi Menteri Pendidikan Se Asia Tenggara). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan orang tua dan guru perlu membantu anak mencerna peristiwa teror seperti yang terjadi di Jalan Thamrin Jakarta, Kamis (14/1/2016).

"Dalam situasi seperti ini, orang tua dan guru perlu membantu anak-anak kita mencerna dan menanggapi peristiwa teror ini," ujar Mendikbud di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Mendikbud meminta semua pihak membantu menyebarluaskan panduan singkat bagi para guru dan orang tua dalam membicarakan kejahatan terorisme dengan siswa dan anak-anak mereka.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan panduan singkat mengenai cara menghadapi tindakan terorisme itu.

Panduan singkat itu terdiri dari dua bentuk. Pertama panduan untuk guru dalam berbicara dengan siswa tentang kejahatan terorisme. Kedua, panduan bagi orangtua untuk bicara terorisme dengan anaknya.

Dalam panduan itu para guru diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut, menyediakan waktu bicara pada siswa tentang kejahatan terorisme, membahas secara singkat apa yang terjadi, memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi itu, mengarahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat, kembali pada rutinitas normal, mengajak siswa berpikir positif, serta mengajak siswa berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani dan membantu pada masa tragedi.

Bagi orangtua diharapkan dapat melakukan serangkaian hal berikut ini kepada anak-anak yakni mencari tahu apa yang mereka pahami, menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak, mengidentifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan, membantu anak mengungkapkan perasaannya terhadap tragedi yang terjadi, menjalani kegiatan keluarga bersama secara normal, dan mengajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani dan membantu pada masa tragedi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya