Begini Ternyata Cara Bikin Kapsul Plasenta Sendiri

Meski sejumlah ahli telah menyatakan belum ada manfaat pasti dari plasenta, namun para ibu masih percaya hal ini menguntungkan kesehatan

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Des 2015, 15:00 WIB
Para peneliti sedang mengembangkan koyo (patch) yang dapat menempel ke dinding usus dan melepaskan hormon setelah ditelan berbentuk kapsul.

Liputan6.com, Jakarta Meski sejumlah ahli telah menyatakan belum ada manfaat pasti dari plasenta, namun para ibu di Amerika percaya hal ini menguntungkan bagi kesehatan. Tak terkecuali bintang reality show Kim Kardashian yang memamerkan pil plasentanya pada publik.

Pada laman Babycenter, kami menemukan cara pembuatan kapsul plasenta yang ternyata dapat dibuat sendiri di rumah. Adalah Samantha yang ingin membuat kapsul plasentanya sejak dia melahirkan buah hatinya, Zack.

"Makan plasenta dapat membantu pemulihan dan menangkal baby blues. Tidak ada bukti ilmiah, tapi saya pikir perlu dicoba," katanya, Selasa (15/12/2015).

Berikut ini Samantha mengungkapkan langkah-langkah pembuatan pil plasenta:

1. Plasenta yang disimpan di lemari pendingin dikeluarkan dan dibiarkan airnya mencair. Kemudian dicuci.

Foto dok. Liputan6.com

2 dari 5 halaman

Kukus plasenta

2. Kukus plasenta hingga berwarna kecokelatan

Foto dok. Liputan6.com

3 dari 5 halaman

Potong-potong

3. Potong-potong dan masukkan ke oven hingga kering

Foto dok. Liputan6.com

4 dari 5 halaman

Blender hingga halus

4. Hancurkan potongan plasenta menggunakan blender hingga halus

Foto dok. Liputan6.com

5 dari 5 halaman

Bungkus dengan kapsul

5. Bungkus plasenta seperti kapsul-kapsul

Foto dok. Liputan6.com

Beberapa mengonsumsi pil plasenta, kata Samantha, dia merasa lebih baik. "Saya jadi lebih energik, jarang marah, tidur nyenyak, memiliki banyak susu dan lebih bahagia."

Sebelumnya, tim peneliti yang dikepalai oleh Dr. Crystal T. Clark, meninjau kurang lebih 10 penelitian serupa mengenai plasenta, 4 pada manusia dan 6 sisanya pada hewan. Dia mengatakan, plasenta adalah bagian tubuh yang sifatnya tidak steril, dan berpotensi mengandung bakteri di antaranya selenium, kadmium, serta merkuri yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Dalam uji coba teorinya, mereka tidak menemukan adanya bukti bahwa konsumsi plasenta bisa mengurangi rasa sakit dan depresi pascamelahirkan, menambah zat besi, termasuk manfaat-manfaat lainnya bagi tubuh. Semua manfaat kesehatan itu tidak terbukti.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya