Catat, Ini 6 Penyebab Berat Badan Turun Sangat Lambat

Jika Anda merasa sangat lambat dalam turunkan berat badan, mungkin ad beberapa kesalahan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Des 2015, 06:30 WIB
Sudah melakukan diet dan olahraga, tapi masih belum juga kurus? Ini alasannya.

Liputan6.com, New York- Tak perlu iri melihat teman yang dalam waktu relatif cepat berhasil turunkan berat badan. Menurut para pakar baiknya berat badan turun  sekitar 0,5 kilogram per minggu. Tapi jika Anda jauh dari waktu tersebut dalam mencapai hal tersebut mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan dalam program penurunan berat badan.

Berikut tujuh kesalahan yang biasa dilakukan sehingga memperlambat proses penurunan berat badan seperti dikutip laman Women's Health, Kamis (3/12/2015).

1. Sarapan dengan menu tanpa protein
Jika setiap pagi Anda konsumsi roti selai dan butter, Anda telah melakukan kesalahan untuk menurunkan berat badan dalam waktu normal. Lebih baik pilih makanan kaya protein serta karbohidrat sebagai menu sarapan untuk bantu mengekang keinginan makan lagi.

2. Olahraga hanya kardio
Akan butuh waktu lebih lama jika hanya berolahraga dengan kardio tanpa latihan beban.

2 dari 2 halaman

Tidak makan sebelum olahraga

3. Tidak makan sebelum olaharaga
Sebagian orang melakukan hal ini dengan harapan bisa membakar kalori lebih banyak. Nyatanya orang yang konsumsi makanan tinggi protein 30 menit sebelum berolaharaga lebih banyak membakar lemak dibandingkan yang tidak makan sama sekali.

4. Tidak ikut kelompok untuk turunkan berat badan
Jika sendirian dalam meraih berat badan yang diinginkan akan terasa lebih berat. Rasa malas menjaga makanan dan berolahraga lebih besar.

Sementara orang-orang yang tergabung dalam sebuah kelompok maupun komunitas untuk menurunkan berat badan lebih sukses turunkan bobot menurut beberapa studi.

5. Stres berat badan tak kunjung turun
Sebuah studi temukan orang-orang yang cenderung tidak cemas dengan berat badannya lebih cepat dalam proses menurunkan berat badan.

6. Konsumsi diet soda
Meski ada embel-embel 'diet' tapi studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health, menemukan orang yang tetap minum diet soda lingkar pinggangnya tetap bertambah.

Berdasarkan studi sembilan tahun, rata-rata lingkar pinggang orang yang tak minum soda meningkat 2 cm. Sedangkan yang jarang minum tetap menaik hingga 4 cm. Yang setiap hari minum, lingkar pinggangnya bertambah 9,5 cm.

"Makin banyak minum, makin lebar lingkar pinggang," ujar peneliti di University of Texas Health Science Center di San Antonio, Sharon Fowler dilansir Live Science.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya