Jadi Obat Mujarab, Aspirin Diuji Lagi

Aspirin adalah pereda nyeri yang efektif dan telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit.

oleh Risa Kosasih diperbarui 27 Des 2015, 18:00 WIB
Konsumsi aspirin mampu untuk kurangi risiko kematian akibat kanker payudara (Foto: dailymail.co.uk/)

Liputan6.com, Jakarta Aspirin adalah pereda nyeri yang efektif dan telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit, termasuk serangan jantung, stroke dan kanker. Tapi apakah aspirin benar-benar 'obat ajaib' yang diklaim banyak ahli kesehatan? 


Awal bulan ini, sejumlah peneliti dari Inggris mengumumkan akan memulai percobaan terbesar klinis soal aspirin dalam fase 3 percobaan. Mereka menyelidiki apakah obat ini efektif untuk mencegah perkembangan kanker melalui penelitian terhadap sekitar 11.000 orang .

Pengumuman ini telah menyebabkan optimisme dalam dunia medis. Jika obat ini ditemukan efektif, maka mereka telah menawarkan pengobatan yang tak mahal untuk meningkatkan kelangsungan hidup bagi pasien kanker.

Kanker adalah salah satu dari deretan panjang penyakit bisa diperangi dengan aspirin. Tapi aspirin bisa saja datang dengan sejumlah risiko, inilah fakta yang sering diabaikan.

"Karena aspirin sudah ada sejak lama, orang jadi berpikir 'itu harus aman dan tidak dapat membahayakan'," kata Prof. Peter Weissberg, direktur medis dari British Heart Foundation di Inggris, kepada The Independent.

"Mereka berkilah 'hanya jika,' tapi ini jauh lebih berbahaya daripada beberapa obat lain yang orang perhatikan, seperti statin," tutur Weissberg dikutip dari laman medicalnewstoday.com, Minggu (27/12/2015).

Kita tunggu saja, apakah kita bisa melihat Aspirin lebih bermanfaat banyak, daripada menimbulkan resiko di kemudian hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya