Djanur: Semoga Final Tidak di Jakarta

Djanur mengkhawatirkan nasib bobotoh bila laga digelar di Jakarta.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 11 Okt 2015, 05:27 WIB
Djadjang Nurdjaman (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung telah memastikan satu tiket ke final Piala Presiden 2015. Maung Bandung menang 3-1 atas Mitra Kukar di leg kedua semifinal sehingga secara agregat unggul 3-2. Setelah melaju ke final, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman berharap partai puncak tidak digelar di Stadion Gelora Bung Karno.

"Kalau keinginan sih tempatnya saja pengen di tempat yang netral (final)," kata pria yang biasa disapa Djanur ini, Sabtu (10/10/2015).

Alasan utama Djanur tidak mau Persib main di GBK karena mengkhawatirkan nasib bobotoh. Bila main di Jakarta, bobotoh memang terancam tidak bisa datang karena buruknya hubungan mereka dengan pendukung Persija Jakarta, Jakmania.

"Kalau di Jakarta terlalu riskan buat bobotoh. Kalau kami datang enjoy saja main di GBK pasti aman buat pemain tapi diluar lapangan kita khawatiran," ucapnya.

Disinggung calon lawannya sendiri, Djanur mengaku enggan pilih-pilih lawan yang ingin dihadapinya karena menurtnya baik Sriwijaya FC maupun Arema Cronous merupakan tim kuat.

"Kalau lawan mah dari kapan-kapan kita tidak memilih. Sriwijaya atau Arema dua-duanya tim kuat. Tinggal kita tunggu siapa yang maju ke final besok," pungkasnya. (Tho/Def)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya