Industri Otomotif Dunia Bisa Hancur Karena Volkswagen

Honda menilai, apa yang dilakukan VW sangat mungkin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap industri otomotif.

oleh Rio Apinino diperbarui 02 Okt 2015, 11:31 WIB
Fumihiko Ike (Foto: Response).

Liputan6.com, Tokyo - Pasca terkuaknya skandal penipun emisi Diesel yang dilakukan Volkswagen (VW), kepercayaan konsumen terhadap industri otomotif bisa saja menurun. Hal ini diungkapkan oleh Fumihiko Ike, Ketua Japan Automobile Manufacturers Association.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Honda Motor Co. ini menjelaskan, VW telah merusak apa yang telah terbangun selama ini antara pabrikan dan konsumen. "Perbuatan ini merusak kepercayaan dalam industri otomotif," ujarnya, seperti dikutip dari Automotive News, Jumat (2/10/2015).

"Saya sulit untuk memahami bagaimana hal tersebut (penipuan standar emisi) bisa terjadi," tegas Ike. "Dan saya kecewa dengan apa yang mereka lakukan," tambahnya.

Ucapan ini sebetulnya sudah terlihat buktinya. Beberapa hari pasca terbongkarnya kasus, saham VW langsung anjlok 20 persen. Belum lagi potensi penurunan penjualan di beberapa negara yang konsumennya sangat sensitif terhadap isu-isu lingkungan, misalnya Korea Selatan.

Tak heran bila data penjualan VW pada bulan lalu berada di angka 26.141 unit, atau hanya naik 0,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Padahal, skandal mereka baru terkuak menjelang tutup bulan.

Dalam kesempatan yang sama, Ike juga mengatakan bagaimana sentralnya peran regulator di seluruh dunia dalam mengawasi emisi mobil, terutama yang berbahan bakar Diesel. Ia mengusulkan untuk mengubah metode pengujian emisi, sehingga tidak ada lagi yang bisa menipu.

Di Jepang sendiri, regulator telah meminta pabrikan seperti Toyota, Mazda, hingga VW untuk menyerahkan laporan emisi. Akan dinilai apakah ketiganya memenuhi standar emisi yang ada di Negeri Sakura itu.

(rio/gst)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya