Studi: Risiko Kanker Payudara Bisa Dilihat Sejak Lahir

Panjang bayi saat lahir mempengaruhi risiko kanker payudara.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Sep 2015, 20:00 WIB
Tak hanya kotoran, ada satu sesi foto di mana Asher terlihat tersenyum saat tertidur. (TODAY.com)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang melibatkan 22.000 wanita Norwegia menemukan, panjang bayi saat lahir memengaruhi risiko kanker payudara.

Penelitian yang diterbitkan European Journal of Epidemiology ini mencatat, bayi yang lahir dengan panjang antara 43-50 cm memiliki 13 persen risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Tak hanya itu, menurut laporan Dailymail, Selasa (1/9/2015), risiko kanker ini bahkan lebih tinggi bagi perempuan yang ibunya memiliki tinggi diatas rata-rata.

"Tinggi badan dan panjang saat lahir menunjukkan tingginya hormon tertentu dalam rahim. Semoga penelitian lebih lanjut segera dilakukan," ujar peneliti.

Sebelumnya, jumlah penderita kanker payudara sendiri di Indonesia terus bertambah. Diperkirakan, setiap tahunnya sekitar 100.000-an orang terkena kanker payudara.

Kementerian Kesehatan mencatat, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara, yaitu merokok, pola makan, polusi udara dan ibu yang tidak menyusui.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya