Bangun Kereta Cepat, Pemerintah Kumpulkan 10 Konsultan

Hingga kini ada dua investor yang sudah tertarik untuk menggarap proyek kereta cepat tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Agu 2015, 10:07 WIB
Salah satu kereta cepat Jepang -- Shinkansen. (Wikimedia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mengumpulkan 10 perusahaan konsultan dari berbagai negara untuk mengikuti tender dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Konsultan yang terpilih nantinya akan menjadi juri dalam pemilihan investor di proyek tersebut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, Sugiadi Waluyo‎ mengungkapkan para konsultan negara tersebut dikumpulkan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Pak Menko Ekonomi sudah kumpulkan sejumlah konsultan. Ada sekitar 10 konsultan dari berbagai negara," kata Sugiadi di Jakarta Senin (3/7/2015).

Sekitar 10 konsultan ini telah mempresentasikan berbagai hal mengenai kereta cepat di hadapan pemerintah. Nantinya, para konsultan tersebut akan disaring untuk pada akhirnya akan terpilih satu konsultan.

Menurut Sugiadi, seleksi konsultan tersebut merupakan bentuk kerja cepat pemerintah untuk segera membangun kereta cepat, setelah diputuskan diadakan sayembara oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dalam Rapat Terbatas di Istana Negara, Jakarta.

Hingga saat ini baru investor asal Jepang dan China yang mengajukan proposal keikutsertaan dalam membangun kereta cepat tersebut. Namun, pemerintah membuka kemungkinan adanya investor lain yang akan berpartisipasi.

"Memang saat ini ada Jepang dan China yang ajukan proposal, tapi bisa saja nanti pemerintah panggil investor lain," tegasnya.

Tak hanya mengacu pada kecanggihan kereta cepat di Asia, Sugiadi mengungkapkan beberapa investor yang layak untuk dipanggil yaitu dari beberapa negara eropa yang juga memiliki teknologi kereta cepat yang lebih canggih. Negara-negara tersebut seperti Jerman dan Prancis.

Seperti diketahui, pemerintah hingga saat ini telah menerima dua proposal ketertarikan investor dari dua negara, Jepang dan China untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.

Untuk menentukan siapa yang layak membangun kereta cepat tersebut, pemerintah telah memutuskan akan mengadakan beauty contest atau sayembara.

Dalam beauty contest tersebut, pemerintah akan meminta kepada para calon investor untuk mamaparkan keunggulan dari proyek yang mereka tawarkan dihadapan konsultan yang ditunjuk oleh pemerintah.

"Kesimpulannya kami akan bikin beauty contest, siapa yang terbaik yang akan menang, dan pemerintah akan melihat hasilnya, untuk itu pemerintah akan menunjuk konsultan dari negara ketiga untuk menjadi wasit," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan.

Sayangnya, pemerintah masih belum mengetahui negara mana yang akan ditunjuk sebagai konsultan dalam sayembara ini. Hanya saja dipastikannya negara tersebut bersifat netral dan tidak ada keterkaitan dengan para calon investor.‎ (Yas/Ndw)
   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya