Ekonomi China Goyah Jadi Hikmah Buat Indonesia

Pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen bukanlah merupakan musibah bagi China

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Jul 2015, 09:45 WIB
China | Foto: The China Times

Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian China tengah dilanda dua prahara besar, yakni perlambatan ekonomi dan goyangnya pasar saham Negeri Tirai Bambu itu. Kondisi ini justru dianggap berkah bagi Indonesia karena investasi semakin meningkat. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengungkapkan, investasi dari para penanam modal China ke Indonesia kian bergairah meski negaranya sedang mengalami kesulitan ekonomi. 
 
"Malah positif, karena di China dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, kemudian terjadi akumulasi aset dan modal di kalangan pengusaha, mereka harus mendiversifikasi dan mencari tempat lain untuk memutar uangnya. Ini memberi peluang bagi Indonesia, tanda-tanda itu terlihat dengan tingginya minat investasi China di sini," ujar dia di kantornya, seperti ditulis Rabu (15/7/2015). 
 
Diakui Andrinof, dorongan investor China membenamkan modalnya di Indonesia semakin menguat karena negara ini menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik. Saking tingginya minat itu, dia mengatakan bahwa saat ini investor China dan dari negara lain saling bersaing memenangkan proyek infrastruktur di Tanah Air. 
 
"Mereka (China) sekarang rebutan, bersaing dengan Jepang dan negara lain untuk mendapat proyek infrastruktur di Indonesia. Jadi enggak ada komitmen investasi yang dibatalkan atau ditunda. Ini merupakan hikmah karena modal dari China mengalir ke Indonesia," papar Andrinof.
 
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen bukanlah merupakan musibah bagi China karena tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang cuma 1 persen. 
 
"Kecuali pertumbuhannya di bawah 5 persen, baru shock karena rata-rata pertumbuhan ekonomi mereka 9 persen lalu hilang separuhnya. Pasti shock," pungkasnya. (Fik/Ndw)
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya