Ketika Wapres JK Ingin Menularkan Hobinya

JK menawarkan diskusi bulanan. Ia pun langsung menugaskan seorang stafnya untuk mencatat dan menindaklanjutinya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 27 Jun 2015, 02:59 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Media massa bertugas mencerahkan bangsa. Mutu sebuah media juga ditentukan dari para jurnalis. Untuk mendukung hal tersebut, diskusi bulanan terbatas akan digelar‎.

Hal ini bermula ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali ke kantornya, setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kala itu, ia mendengar para jurnalis bersenda gurau di ruangan mereka.

Tak lama kemudian, Liputan6.com dipanggil Wapres yang akrab disapa JK itu. "Ada berapa wartawan yang meliput di sini?" tanya JK di Kantor Wakil Presiden, ‎Jakarta, Jumat 26 Juni 2015.

"Sekitar 20 orang, Pak. Dari berbagai media massa nasional," jawab Liputan6.com.

Lantas, JK menawarkan diskusi bulanan. Ia pun langsung menugaskan seorang stafnya untuk mencatat dan menindaklanjutinya.

"Sifatnya diskusi bulanan terbatas, di antara wartawan yang meliput Wakil Presiden.‎ Banyak juga pejabat sekelas menteri dan ahli yang dihadirkan untuk memberi penjelasan secara komprehensif. Bila memungkinkan, Pak JK sendiri akan hadir sebagai pembicara," kata Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah.

Husain menjelaskan, diskusi ini nantinya akan bersifat dua arah. Saran dan kritik pun diperbolehkan. Tema dalam diskusi ini akan mengikuti fenomena teraktual di masyarakat.

"Diskusi itu berbicara hal-hal aktual di masyarakat, bagaimana pandangan-pandangan lain melihat situasi," imbuh dia.

Selain itu, akan disediakan juga ruang perpustakaan bagi para jurnalis yang meliput kegiatan Wapres. JK selalu memperhatikan pengetahuan para jurnalis. Sebab, seringkali para awak media itu tidak bisa memperbaharui pengetahuannya, karena kesibukan meliput sehari-hari.

"‎Perpustakaan akan dihadirkan untuk kalangan wartawan. Pak JK suka membaca dan senang menularkan tradisi membaca. Bahkan, Paspampres pun dibuatkan perpustakaan, makanya wartawan juga tidak boleh kalah," tegas Husain. (Rmn/Nda)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya