Italia Belajar dari RI untuk Kembangkan Bisnis Makanan Halal

Sistem dan bisnis makanan halal saat ini menjadi salah satu hal yang tengah diminati oleh beberapa negara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Mei 2015, 10:43 WIB
Pemerintah Jepang mulai mendorong pebisnis dan investor untuk menyediakan restoran dengan makanan yang bersertifikasi halal, foto diambil pada 13 Mei 2014 lalu. (REUTERS/Yuya Shino)

Liputan6.com, Palangkaraya - Indonesia kini menjadi guru dari Italia dalam mengembangkan bisnis makanan jenis apa pun yang berlabel halal. Kepastian tersebut dari hasil kunjungan 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad beberapa hari lalu ke negara Pizza tersebut.

"Pemerintah umat islam di Italia, satu yang menurut saya membanggakan ketika mereka meminta bantuan kita membangun suatu sistem dan bisnis makanan halal ," kata‎ Muliaman di Palangkaraya, Senin (25/5/2015).

Dijelaskan Muliaman, bimbingan Indonesia ke Italia tersebut dimulai dari pembinaan para ulama Italia. Nantinya dengan pembinaan tersebut diharapkan para ulama dapat kritis dan mengembangkan sistem makanan halal tersebut.

Muliaman mengatakan, sistem dan bisnis makanan halal saat ini menjadi salah satu hal yang tengah diminati oleh beberapa negara. Itu dikarenakan banyaknya jumlah umat Islam di negara-negara di dunia.

Dicontohkannya, pemerintahan sebuah negara yang tengah mengembangkan sistem makanan halal tersebut adalah Jepang.

"Dulu kita kalau ke Jepang cari makanan yang halal itu susah, makanya sekarang sudah gampang. Pemerintah Jepang juga sudah welcome dengan para umat muslim misalnya ada mushola di bandara dan tempat-tempat umum," paparnya. (Yas/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya