Sukses

Peneliti Italia Temukan Rahasia Berumur Panjang Setelah 35 Tahun Penelitian

Inilah yang menurut Longo merupakan cara terbaik untuk makan agar panjang umur.

Liputan6.com, Jakarta Valter Longo telah mempelajari rahasia umur panjang di Italia selama hampir 20 tahun. Tumbuh di daerah seperti Molochio, Calabria, ia mengaku jika tertarik dengan bagaimana seseorang bisa hidup lebih lama.

Pada tahun 1989, Longo mulai meneliti apa yang diperlukan untuk mencapai usia 100 tahun dan seterusnya. Sekarang, dia adalah Direktur Laboratorium Umur Panjang dan Kanker di Institut Onkologi Molekuler IFOM di Milan, Italia.

Longo juga merupakan direktur Longevity Institute di Leonard Davis School of Gerontology di University of Southern California-Los Angeles.

Italia adalah tempat yang tepat untuk penelitian Longo, karena disana terdapat beberapa daerah yang penduduknya hidup lebih lama dari kebanyakan orang, termasuk Sardinia, yang merupakan salah satu daerah pertama yang oleh peneliti umur panjang Dan Buettner sebut sebagai "Zona Biru".

Salah satu kesimpulan terbesar Longo dalam studinya adalah bahwa "pola makan merupakan hal yang paling penting." Inilah yang menurut Longo merupakan cara terbaik untuk makan agar panjang umur.

Batasi 5 makanan bermasalah ini

"Saya merekomendasikan apa yang saya sebut sebagai diet umur panjang, yang diambil dari banyak hal yang berbeda," kata Longo yang dikutip dari CNBC, Jumat (12/4/2024). "Baik diet Okinawa maupun diet Mediterania."

Idealnya, diet umur panjang yang disarankan Longo akan mengikuti karakteristik berikut:

  • Sebagian besar vegan
  • Asupan buah yang relatif rendah, tetapi asupan sayuran yang tinggi
  • Kacang-kacangan
  • Kacang-kacangan pohon
  • Biji-bijian utuh
  • Ikan tiga atau empat kali seminggu

Dari usia 20 hingga 70 tahun, ia juga merekomendasikan agar orang makan "tanpa daging merah, tanpa daging putih, mungkin dua atau tiga butir telur dalam seminggu, paling banyak, sangat sedikit keju [dan] sangat sedikit produk hewani."

Ada beberapa makanan yang Longo sarankan untuk dibatasi - dia menyebutnya lima makanan bermasalah.

Makanan tersebut antara lain:

  • Kentang
  • Pasta
  • Pizza
  • Protein
  • Pane (roti)

"Saya pikir mereka adalah bahan-bahan yang sangat bagus. Hanya saja, mereka menjadi masalah," katanya, "karena orang-orang memakannya dalam jumlah banyak, dan mereka menjadi gula dengan sangat cepat, hampir sama cepatnya dengan gula meja."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selain Menjaga Asupan Makanan, Puasa Juga Memperpanjang Umur

Longo juga percaya bahwa berpuasa dengan cara yang aman dapat membantu anda untuk panjang umur - "Saya merekomendasikan puasa 12 jam setiap hari. Katakanlah anda makan antara jam 8 pagi dan 8 malam [atau] jam 7 pagi [dan] jam 7 malam." - dan merupakan pendukung penerapan diet meniru puasa secara berkala selama lima hari sekaligus.

Diet meniru puasa melibatkan makan makanan yang "tinggi lemak tak jenuh dan rendah kalori, protein, dan karbohidrat secara keseluruhan," menurut USC Leonard Davis School of Gerontology.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications (di mana Longo menjadi penulis senior) menemukan bahwa kesehatan tikus yang mengikuti diet tersebut dikaitkan dengan berkurangnya usia biologis dan risiko lebih rendah terkena penyakit seperti kanker, diabetes, dan gangguan jantung.

Longo mengatakan, "Periode puasa tersebut mungkin merupakan kunci untuk mempertahankan fungsionalitas dan tetap awet muda."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.