Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Seomarno merencanakan untuk menggabungkan sistem pengoperasian Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank-bank BUMN.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kalau hal itu mau disatukan maka ada beberapa hal yang harus diperjelas terutama terkait pelayanan.
"Memang yang mesti dijaga dari sisi customer service, kalau sekarang kan nasabah nyolok di ATM Mandiri ada masalah dia tau mesti komplain kemana, nanti kalau ini tidak jelas ini ATM-nya punya siapa nanti komplainnya kemana kan jadi tidak bingung," kata Budi di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dalam hal sistem, dijelaskan Budi sebenarnya Bank Mandiri sudah melakukan penggabungan dengan seluruh bank BUMN sejak tiga tahun lalu.
Network yang digunakan untuk menjadikan sistem ATM menjadi satu tersebut disebutkan Budi bernama Link dimana dalam pengoperasiannya bekerja sama dengan PT Telkom (Persero) sebagai penyedia satelit.
"Sekarang tinggal ditingkatkan misalnya brandingnya jadi satu, misalnya di satu mall ada BNI dan BRI juga, kan sebenarnya itu nasabah BNI, Mandiri, BRI dimanapun dia colok pasti bisa, bisa jadi tidak usah ada tiga," ungkap Budi.
Sebagai bankir, Budi mengaku siap mendukung segala kebijakan dari pemerintah. Hanya saja dalam segi kapasitas diharapkan untuk dapat lebih ditingkatkan mengingat tingginya transaksi menggunakan ATM.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno menginginkan sistem ATM bank BUMN disatukan. Menurutnya, industri perbankan di Indonesia sangat terkenal dengan bunga kredit yang cukup tinggi. Selama ini, salah satu penyebab tingginya bunga kredit tersebut adalah biaya operasional yang juga tinggi. Saat ini, Kementerian BUMN sedang mencoba berbagai cara untuk menurunkan biaya operasional yang tinggi tersebut, setidaknya bagi perbankan pelat merah.
Salah satu cara yang dipikirkan oleh kementerian BUMN untuk menurunkan biaya operasional adalah menyatukan pusat pelayanan teknologi terkait ATM.
"Kenapa bank-bank BUMN harus berinvestasi untuk ATM sendiri-sendiri, kenapa tidak bersama-sama, sehingga itu menurunkan cost, jadi dengan demikian, beliau (Presiden Jokowi) mengharapkan kalau cost itu turun, otomatis bunga pinjaman itu bisa turun," papar Rini.
Selain menurunkan biaya operasional, dengan penyatuan sistem teknologi informasi ATM tersebut akan membuat pendanaan perbankan akan lebih efisien.
Digambarkannya jika hal itu terlaksana nantinya seluruh mesin ATM yang dimiliki oleh perbankan BUMN akan menjadi mesin ATM yang bisa digunakan oleh seluruh nasabah perbankan BUMN manapun. "Mungkin salah satu contohnya seperti ATM Bersama," tegas Rini. (Yas/Gdn)
ATM Bank BUMN Bakal Disatukan, Ini Komentar Bos Bank Mandiri
Bank Mandiri mengaku siap mendukung segala kebijakan dari pemerintah.
diperbarui 11 Mar 2015, 18:37 WIB(Foto: www.3sisecurity.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Olimpiade Paris 2024 Siapkan Ranjang Anti-Seks, Berbahan Kardus dan Hanya Cukup Ditiduri Seorang
Korupsi Dana Bencana Miliaran Rupiah, Kepala BPBD Siak Dijebloskan ke Penjara
Wacana Revisi UU Polri, Lemkapi: Sudah Berusia 22 Tahun, Perlu Ikuti Perkembangan
Penambang Batu di Bogor Tewas Usai Terseret Arus Waterway PLTM
Manusia Masuk Neraka Itu Salah Alamat Kata Gus Baha, Kok Bisa?
6 Penyerang Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Juru Gedor Andal Perobek Gawang Lawan
Kejari Dumai Tahan Eks Plt Kadiskominfo Tersangka Korupsi Bandwidth
Pemprov Jakarta Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal Dihuni 3 KK
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 19 Mei 2024
Kasus COVID-19 Naik 2 Kali Lipat di Singapura, Wisatawan Diminta Pakai Masker
Kadisdik Jabar Jadi Pj Bupati Cirebon, Bagaimana PPDB?
Akhir Nasib Kapten Sombong usai Uji Kesaktian Abah Anom Suryalaya, Kisah Karomah Wali