Obat 'Kuat' untuk Wanita Kembali Diuji Coba

Setelah dua kali ditolak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), obat untuk meningkatkan hasrat seksual perempuan atau Flibanserin ak

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Mar 2015, 13:30 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Setelah dua kali ditolak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), obat untuk meningkatkan hasrat seksual perempuan atau Flibanserin akan kembali diuji coba.

Seperti dimuat WebMD, Selasa (3/3/2015) Ilmuwan FDA melaporkan, kembali meminta data terbaru dari Sprout Farmasi setelah uji klinis sebelumnya menunjukkan kantuk terjadi pada hampir 10 persen wanita yang mengonsumsi obat.

Sprout Farmasi memang agak beriskeras untuk mengenalkan obat ini ke pasaran mengingat selama ini belum ada obat untuk meningkatkan libido pada wanita. Sedangkan viagra sukses dipasarkan sejak akhir 1990-an.

FDA sendiri menolak untuk menyetujui Flibanserin pada tahun 2010 dan 2013 karena rendahnya tingkat efektivitas dan justru adanya efek samping seperti mual, pusing dan kelelahan.

Untuk mendukung data terbaru, Sprout juga bekerjasama dengan sejumlah politisi dan paramedis. "Ada 24 perawatan medis untuk disfungsi seksual laki-laki tapi tidak ada satu pengobatan pun yang disetujui untuk disfungsi seksual wanita," AP melaporkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya