Menko Ekonomi: BI Rate Berpeluang Kembali Turun

Naik turunnya BI rate tidak ditentukan oleh Bank Indonesia saja tapi juga meminta masukan dari pemerintah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Feb 2015, 17:38 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan BI rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada pertengahan bulan ini. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan, bukan tidak mungkin BI rate akan kembali turun, dengan kondisi tertentu.

"Kalau inflasi bisa dikontrol di bawah 4 persen maka BI rate akan terjadi penurunan, kalau BI rate turun maka akan terjadi penurunan dari bunga kredit," ujar Sofyan, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Naik turunnya BI rate tidak ditentukan oleh Bank Indonesia saja tapi juga meminta masukan dari pemerintah. Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sempat berbincang singkat dengan Gubernur BI Agus Martowardojo untuk membahas sejumlah hal.

"Pak Jokowi cuma ajak Pak Agus (Gubernur BI) makan pagi, dan supaya kita komunikasi insentif dengan BI, OJK dan pemerintah, karena banyak sekali keperluan kita di infrastruktur. Oleh sebab itu harus ada kesamaan visi antara BI dengan pemerintah, karena BI tidak akan pernah mau keputusan menurunkan dan menaikan BI rate tergantung persepsi terhadap resiko manajemen ekonomi kita," tegas Sofyan.

Sofyan juga menilai penurunan BI rate tersebut juga menunjukkan proyeksi perekonomian Indonesia yang membaik. Kondisi itu merangsang investasi di dalam negeri.

"BI umumkan BI rate dan itu tentu akan meringankan. Hal itu akan diikutip penurunan bunga bank dan lain-lain. Itu bagus bagi ekonomi, bagus bagi dunia usaha. Dan itu memberi stimulus terhadap investasi," paparnya.

Dia mengatakan, penurunan BI tidak terlepas dari kinerja pemerintah menekan angka inflasi. Dia mengatakan hal itu didukung oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kemudian penerapan reformasi birokrasi. (Silvanus Alvin/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya